Mengejutkan! Prabowo Tetapkan Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 2026, Optimis Capai Nol Defisit APBN
Presiden Prabowo Subianto menetapkan Target Ekonomi Prabowo 2026 dengan pertumbuhan 5,4 persen, inflasi terkendali, dan optimisme APBN nol defisit. Mampukah terwujud?

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mengumumkan target ambisius untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2026. Angka yang ditetapkan adalah 5,4 persen atau lebih tinggi, menunjukkan optimisme kuat terhadap prospek ekonomi nasional. Target ini menjadi salah satu fokus utama dalam pidato kenegaraan yang disampaikan.
Selain pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga menargetkan inflasi dapat dijaga pada level 2,5 persen. Pengelolaan fiskal yang cermat dan transformasi ekonomi yang efektif menjadi kunci utama. Hal ini diharapkan mampu menopang stabilitas harga di tengah dinamika perekonomian global.
Pengumuman target ekonomi Prabowo 2026 ini disampaikan dalam pidato Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026 dan nota keuangan. Acara penting tersebut berlangsung pada Jumat (15/8) di Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta.
Rincian Target Makroekonomi 2026
Dalam pemaparan target ekonomi Prabowo 2026, Presiden juga merinci beberapa indikator makroekonomi penting lainnya. Suku bunga acuan diproyeksikan berada di sekitar 6,9 persen, mencerminkan kebijakan moneter yang hati-hati. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditargetkan pada level Rp16.500 per dolar AS.
Pemerintah juga menaruh perhatian besar pada isu ketenagakerjaan dan kemiskinan. Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2026 ditargetkan menurun signifikan. Angkanya diproyeksikan berada di kisaran 4,44 persen hingga 4,96 persen, menunjukkan upaya pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. Angka kemiskinan juga diharapkan turun ke rentang 6,5 persen hingga 7,5 persen.
Upaya pemerataan juga menjadi prioritas, dengan target penurunan rasio Gini ke level 0,377 hingga 0,38. Indeks modal manusia ditargetkan mencapai 0,57, menunjukkan investasi pada kualitas sumber daya manusia. Selain itu, indeks kesejahteraan petani dan penciptaan lapangan kerja formal juga menjadi fokus peningkatan.
Proyeksi Anggaran Negara dan Harapan Defisit Nol
Untuk mendukung pencapaian target ekonomi Prabowo 2026, pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang signifikan. Dalam RAPBN 2026, belanja negara direncanakan sebesar Rp3.786,5 triliun atau sekitar 234,1 miliar dolar AS. Angka ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk membiayai program-program prioritas.
Di sisi pendapatan, penerimaan negara pada tahun 2026 ditargetkan mencapai Rp3.147,7 triliun atau sekitar 194,6 miliar dolar AS. Dengan proyeksi belanja dan pendapatan tersebut, defisit anggaran negara diperkirakan mencapai Rp638,8 triliun. Angka ini setara dengan 2,48 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan harapan besar terkait kondisi fiskal negara di masa mendatang. Beliau berharap pada tahun 2027 atau 2028, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia tidak lagi mengalami defisit sama sekali. Ini menunjukkan visi jangka panjang untuk kemandirian fiskal yang kuat.