Mengejutkan! Ribuan Keluarga di Papua Segera Nikmati Terangnya Listrik, Ini Program Pemerataan Listrik Papua dari ESDM & PLN
Program Pemerataan Listrik Papua melalui Lisdes oleh ESDM dan PLN siap menerangi ribuan desa di wilayah 3T. Bagaimana upaya ini akan mengubah masa depan anak-anak Papua?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) terus menggenjot Program Listrik Desa (Lisdes) sebagai upaya akselerasi pemerataan akses listrik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Program ini secara khusus menargetkan wilayah Papua, yang selama ini masih banyak desa belum terjangkau listrik.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa kehadiran listrik di daerah terpencil akan membawa dampak signifikan bagi pendidikan dan masa depan generasi muda. Ia menekankan pentingnya akses listrik agar anak-anak di Papua dapat memanfaatkan teknologi, sehingga kelak menjadi pemimpin hebat bagi bangsa.
Komitmen ini diperkuat dengan peninjauan langsung Menteri Bahlil ke sejumlah desa terpencil di Papua, termasuk Desa Tindaret di Kabupaten Kepulauan Yapen, Desa Sauyas di Kabupaten Supiori, serta Pulau Owi di Kabupaten Biak Numfor, menegaskan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan keadilan energi.
Komitmen Pemerintah dan PLN untuk Pemerataan Listrik Papua
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengamanatkan pemerataan akses listrik bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Mandat ini menjadi dasar bagi Kementerian ESDM dan PLN untuk menerangi 10.068 titik, yang terdiri dari 5.758 desa dan 4.310 dusun, dari Aceh hingga Papua.
Khusus untuk wilayah Papua, peta jalan (roadmap) Lisdes 2025-2029 menargetkan total 4.310 lokasi yang akan dilistriki. Angka ini mencakup potensi lebih dari 280 ribu keluarga yang akan menikmati listrik. Tiga kabupaten yang dikunjungi Bahlil, yaitu Biak Numfor, Supiori, dan Kepulauan Yapen, termasuk dalam target ini dengan masing-masing 4 lokasi, 11 lokasi, dan 71 lokasi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen perseroan untuk menjadikan Papua sebagai tonggak keadilan energi yang nyata. Ia melaporkan bahwa pada semester I-2025, Program Lisdes di wilayah Papua telah berhasil menghadirkan akses listrik untuk 36 desa, memungkinkan 1.606 keluarga menikmati listrik PLN.
Pembangunan akses listrik di ketiga kabupaten tersebut akan dilakukan melalui berbagai metode, termasuk perluasan jaringan listrik (grid), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan SuperSUN. Pendekatan multi-teknologi ini diharapkan dapat menjangkau daerah-daerah terpencil dengan lebih efektif dan efisien.
Inovasi dan Dampak Program Lisdes bagi Papua
Selain Program Listrik Desa, PLN juga berpartisipasi aktif dalam Program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran yang diinisiasi oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Inovasi ini menunjukkan bahwa pemerataan listrik bukan hanya tentang penerangan, tetapi juga peningkatan kualitas pendidikan.
PLN telah menyiapkan inovasi PLTS atap atau SuperSUN sebagai sumber energi listrik yang akan disalurkan ke 693 sekolah di Papua. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung peningkatan proses belajar-mengajar yang modern dan inklusif, memberikan akses teknologi dan informasi bagi siswa di daerah terpencil.
Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kehadiran langsung Menteri ESDM serta jajaran PLN di wilayahnya. Ia menekankan bahwa Program Lisdes ini tidak hanya menghadirkan listrik yang menyala, tetapi juga membuka pintu kesempatan bagi perkembangan ekonomi dan sosial desa.
Darmawan Prasodjo menambahkan bahwa PLN akan terus berupaya mengalirkan listrik hingga pelosok negeri sebagai bentuk tanggung jawab dalam membangun peradaban dan ekonomi bangsa. Upaya ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua.