Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
logo
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
    • Ngakak
    • Merdeka
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
HEADLINE HARI INI
  1. Hot News

Mengekstrak Suara Tuhan: Bagaimana Penguasa Mencari Hikmah di Balik Suara Rakyat?

Artikel ini membahas tantangan pemimpin dalam menafsirkan suara rakyat, mencari keseimbangan antara opini mayoritas dan kehendak Ilahi, serta pentingnya peran para ahli dan komunikasi yang efektif.

Selasa, 01 Apr 2025 07:11:00
#planetantara
Copied!
Mengekstrak Suara Tuhan: Bagaimana Penguasa Mencari Hikmah di Balik Suara Rakyat?
Artikel ini membahas tantangan pemimpin dalam menafsirkan suara rakyat, mencari keseimbangan antara opini mayoritas dan kehendak Ilahi, serta pentingnya peran para ahli dan komunikasi yang efektif. (©© 2025 Antaranews)
ADVERTISEMENT

Artikel ini mengkaji makna adagium “Vox populi, vox Dei” (suara rakyat adalah suara Tuhan) yang ternyata memiliki interpretasi berbeda dari yang selama ini dipahami. Penulis membahas dua pertanyaan krusial bagi para penguasa: bagaimana mengekstrak suara rakyat yang mewakili kehendak Ilahi, dan bagaimana tetap mendapatkan dukungan rakyat ketika opini publik tidak selaras dengan nilai-nilai luhur. Artikel ini ditulis oleh Dr. Destika Cahyana, SP, M.Sc, seorang anggota Majelis Amanah DPP GEMA Mathla’ul Anwar, dan dimuat di Antara pada 1 April 2025.

Penulis menjelaskan bahwa memahami “Vox populi, vox Dei” membutuhkan sistem yang mengintegrasikan pertimbangan rasional, etika, dan nilai-nilai moral. Ini bukan sekadar mengikuti suara mayoritas, tetapi juga mempertimbangkan keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan umum. Prosesnya melibatkan dialog, konsultasi, dan nasihat dari berbagai ahli dari berbagai disiplin ilmu. Alcuin, seorang sarjana Inggris abad pertengahan, menunjukkan bahwa kerumunan dan kerusuhan massa tidak selalu mencerminkan kebenaran ilahi.

Kesimpulannya, mengekstrak suara Tuhan dari beragam suara rakyat merupakan tantangan besar yang membutuhkan proses penyaringan yang bijak. Opini mayoritas tidak selalu mencerminkan kebenaran atau kehendak Ilahi, sehingga diperlukan kearifan dan pertimbangan yang lebih luas dalam pengambilan keputusan oleh para pemimpin.

Mencari Suara Ilahi di Tengah Keragaman Rakyat

Untuk mengekstrak suara rakyat yang merepresentasikan kehendak Ilahi, dibutuhkan sistem yang memadukan pertimbangan rasional, etika, dan nilai-nilai moral. Proses ini tidak bisa hanya bergantung pada angka atau opini mayoritas, tetapi harus mempertimbangkan konteks yang lebih luas, termasuk keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan umum. Penguasa harus mampu menyaring informasi dengan bijaksana melalui dialog dan konsultasi dengan berbagai elemen masyarakat.

Peran para ahli dari berbagai disiplin ilmu sangat penting dalam proses ini. Mereka dapat berasal dari ilmuwan, akademisi, dan praktisi yang kompeten di bidangnya. Para ahli ini berperan sebagai “steering of nation”, memberikan panduan berdasarkan pengetahuan, riset, pengalaman, dan prinsip-prinsip moral atau etika. Mereka membantu penguasa memahami apakah suara rakyat mencerminkan nilai-nilai yang lebih tinggi.

Di Indonesia, organisasi profesi seperti Perhimpunan Periset Indonesia (PPI), Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI), dan banyak lagi, memiliki peran penting dalam memberikan perspektif ilmiah, moral, dan spiritual. Para ahli ini membantu penguasa membuat keputusan yang lebih bijaksana dan adil, berdasarkan kebenaran yang lebih tinggi daripada sekadar mengikuti opini mayoritas.

Sebagai alternatif sistem demokrasi saat ini, artikel ini juga membahas kemungkinan adanya anggota legislatif yang merupakan perwakilan para ahli di bidangnya. Hal ini dapat menjadi tandem bagi anggota legislatif yang dipilih secara langsung oleh rakyat.

Merangkul Rakyat di Tengah Perbedaan Pandangan

Ketika pandangan umum rakyat tidak selaras dengan kehendak Ilahi, penguasa perlu mengedepankan transparansi, komunikasi yang jelas, dan pendidikan publik. Penulis mencontohkan bagaimana Franklin D. Roosevelt dan Kaisar Hirohito berkomunikasi dengan rakyatnya dalam situasi sulit, menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan membuat rakyat merasa didengar.

Pemerintah perlu menjelaskan alasan di balik kebijakan yang diambil, menunjukkan bagaimana keputusan tersebut berpijak pada prinsip-prinsip yang lebih tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat juga perlu diajak berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan dan diberi ruang untuk menyuarakan pendapat secara konstruktif.

Dengan komunikasi yang efektif dan partisipasi publik, pemerintah dapat tetap memperoleh dukungan meskipun keputusan yang diambil tidak selalu sesuai dengan pandangan mayoritas. Transparansi dan keterbukaan informasi juga menjadi kunci penting dalam membangun kepercayaan rakyat.

Pada akhirnya, keselarasan antara suara rakyat, suara Tuhan, dan keputusan pemerintah membutuhkan kesadaran kolektif dan proses reflektif yang melibatkan berbagai pihak, terutama para ahli di bidangnya masing-masing. Keberhasilan suatu bangsa tidak hanya diukur dari seberapa besar suara mayoritas didengarkan, tetapi juga seberapa bijaksana suara tersebut disaring dan dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip kebaikan bersama.

Share
Copied!

Share

Better experience in portrait mode.
Image Saved!
Berita Terbaru
  • Kemenkeu Akan Umumkan Pergantian Dirjen Pajak dan Bea Cukai, Siapa Penggantinya?
  • Antisipasi Demo Ojol, Polisi Siaga di Depan Gedung DPR/MPR RI
  • DPRD Kabupaten Serang Resmi Tetapkan Zakiyah-Najib Sebagai Bupati dan Wabup Terpilih Periode 2025-2030
  • Kemenparekraf Desain Paket Wisata 3B untuk Hubungkan Banyuwangi dengan Bali Utara
  • Miris! Menteri Karding Kecam Penampungan PMI Tak Layak: Jangan Perlakukan Mereka Seperti Hewan!
  • demokrasi indonesia
  • dr destika cahyana
  • kehendak ilahi
  • kepemimpinan
  • komunikasi efektif
  • konten ai
  • nilai moral
  • pemerintah
  • peran ahli
  • #planetantara
  • suara rakyat
  • vox populi vox dei
Copied!
Artikel ini ditulis oleh
Redaksi Merdeka
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

ADVERTISEMENT
Topik Populer

Topik Populer

  • Viral
  • Timnas
  • Prabowo Subianto
  • Piala AFF 2024
  • PPN 12 persen
  • Irish Bela
ADVERTISEMENT
Berita Terbaru
  • apbn 2024

    Kemenkeu Akan Umumkan Pergantian Dirjen Pajak dan Bea Cukai, Siapa Penggantinya?

    20 Mei 2025
  • aksi 205

    Antisipasi Demo Ojol, Polisi Siaga di Depan Gedung DPR/MPR RI

    20 Mei 2025
  • banten

    DPRD Kabupaten Serang Resmi Tetapkan Zakiyah-Najib Sebagai Bupati dan Wabup Terpilih Periode 2025-2030

    20 Mei 2025
  • bali utara

    Kemenparekraf Desain Paket Wisata 3B untuk Hubungkan Banyuwangi dengan Bali Utara

    20 Mei 2025
  • kesejahteraan pmi

    Miris! Menteri Karding Kecam Penampungan PMI Tak Layak: Jangan Perlakukan Mereka Seperti Hewan!

    20 Mei 2025
ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

  • Galon Air Mineral Penyok, Apakah Aman Dikonsumsi? Ini Kata Ahli!

    Air Mineral 19 Mei 2025
  • Viral! Satpol PP Bali Panggil Penari Joget Erotis Gek Wik Usai Videonya Gegerkan Medsos

    dinas kebudayaan bali 19 Mei 2025
  • Heboh! Perpisahan Siswa SMAN 1 Sungai Tabuk di Kelab Malam, Disdikbud Kalsel Turun Tangan

    aturan sekolah 16 Mei 2025
  • Kepsek SMKN 1 Tejakula Terancam Dicopot Usai Perayaan Kelulusan Siswa Viral

    arya wedakarna 14 Mei 2025
  • Jembatan Gantung Limbur Dalam Perbaikan, Pemkab Merangin Imbau Warga Gunakan Jalan Alternatif

    Desa Limbur 14 Mei 2025
logo
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2025 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.