Menguak Lima Perintah Megawati: Ketua Umum PDIP Minta Kader Dengarkan Keluh Kesah Rakyat
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluarkan lima perintah strategis bagi kader partai. Apa saja instruksi penting Megawati untuk mendekatkan diri pada rakyat?

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, baru-baru ini mengeluarkan instruksi penting kepada seluruh kader partainya. Perintah tersebut disampaikan dalam sebuah upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati secara tegas meminta para kader untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Beliau menekankan bahwa turun ke rakyat bukan sekadar upaya mencari dukungan suara, melainkan untuk mendengarkan langsung berbagai keluh kesah yang dihadapi masyarakat.
Instruksi ini bertujuan agar kader PDIP dapat secara proaktif membantu memecahkan permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi partai sebagai representasi aspirasi rakyat Indonesia.
Perintah Utama: Dekat dengan Rakyat dan Pancasila sebagai Penuntun
Megawati Soekarnoputri menggarisbawahi pentingnya kehadiran kader di tengah-tengah masyarakat. Perintah pertama yang disampaikannya adalah agar kader PDIP dari Sabang sampai Merauke senantiasa turun ke rakyat.
Tindakan ini bukan hanya untuk mengumpulkan suara, melainkan sebagai wujud nyata kepedulian partai dalam mendengarkan dan merespons keluhan masyarakat. Dengan demikian, permasalahan yang ada dapat diidentifikasi dan dicari solusinya bersama.
Selain itu, Megawati juga memerintahkan agar Pancasila dijadikan bintang penuntun dalam setiap perumusan kebijakan. Beliau menegaskan bahwa Pancasila tidak boleh hanya menjadi hiasan pidato belaka, namun harus diimplementasikan dalam setiap langkah dan keputusan partai.
Disiplin Organisasi dan Perlawanan terhadap Penyalahgunaan Kekuasaan
Perintah selanjutnya yang disampaikan Megawati adalah penguatan disiplin organisasi, ideologi, teori, gerakan, dan tindakan. Beliau menekankan bahwa tanpa disiplin yang kuat, sebuah partai akan menjadi rapuh dan mudah diombang-ambingkan oleh berbagai kepentingan.
Disiplin ini mencakup seluruh aspek, mulai dari pemahaman ideologi partai hingga implementasi gerakan di lapangan. Kader diminta untuk senantiasa bertindak sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan, menjaga soliditas internal partai.
Megawati juga secara tegas memerintahkan kader PDIP untuk melawan segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu, pengkhianatan terhadap konstitusi juga harus ditentang dengan keras, sebagai bentuk komitmen partai terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan.
Semangat Proklamasi dan Gotong Royong untuk Partai Pelopor
Perintah terakhir dari Megawati adalah menjadikan arti proklamasi sebagai semangat perjuangan yang tidak kunjung padam. Semangat ini harus terus berkobar dalam setiap langkah kader untuk membela kedaulatan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Beliau meminta kelima perintah tersebut dijalankan dengan semangat gotong royong, penuh kedisiplinan, dan soliditas yang tinggi. Dengan demikian, partai akan semakin kokoh, mandiri, serta mampu menghadapi berbagai tantangan dan ujian sejarah yang mungkin datang.
Megawati berharap agar PDIP terus melakukan perbaikan dan selalu mawas diri. Tujuannya adalah agar partai ini pantas disebut sebagai partai pelopor yang dicintai oleh rakyat, senantiasa berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara.
Upacara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP M. Prananda Prabowo. Selain itu, jajaran DPP PDIP periode 2025-2030, pengurus inti DPD dan PDC PDIP DKI Jakarta, serta perwakilan badan atau sayap partai juga turut hadir.