Menhut Antoni Buka Peluang Kolaborasi Besar dengan Perguruan Tinggi Kehutanan
Menteri Kehutanan dan FOReTIKA jalin kolaborasi untuk pengembangan SDM dan pengelolaan hutan berkelanjutan, membuka peluang besar bagi perguruan tinggi kehutanan di Indonesia.

Jakarta, 10 Maret 2024 - Menteri Kehutanan (Menhut) Republik Indonesia, Bapak Raja Juli Antoni, mengadakan pertemuan penting dengan Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan Indonesia (FOReTIKA). Pertemuan tersebut menghasilkan komitmen kuat untuk membuka peluang kolaborasi yang luas antara Kementerian Kehutanan dan perguruan tinggi dalam memajukan sektor kehutanan Indonesia. Pertemuan ini menjawab pertanyaan apa yang dilakukan, siapa yang terlibat, kapan pertemuan terjadi, di mana pertemuan berlangsung, mengapa kolaborasi penting, dan bagaimana kolaborasi akan dijalankan.
Dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, Menhut Antoni menekankan kesiapannya untuk bekerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia. "Saya bersama Wamen (Kehutanan, Sulaiman Umar) sangat terbuka terutama kerja sama dengan universitas," kata Menhut. Ia menambahkan, "Saya sadar benar bahwa masa depan bangsa kita ini (ditentukan) melalui institusi pendidikan dengan kerja sama yang baik, memberikan ruang pada universitas, terutama mahasiswa untuk berpartisipasi sejak dini dalam sektor kehutanan terutama."
Pertemuan tersebut membahas berbagai isu krusial, termasuk kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK). Menhut Antoni juga menegaskan komitmennya untuk berdiskusi dengan semua pihak terkait dalam penyusunan regulasi yang mendukung kolaborasi ini, memastikan bahwa peraturan yang dihasilkan mengakomodasi masukan dari berbagai kalangan.
Penguatan Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Kementerian Kehutanan
Ketua FOReTIKA dan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (UNHAS), Bapak Mujetahid, menyampaikan apresiasinya atas respons cepat dan positif Menhut Antoni terhadap saran-saran yang diajukan FOReTIKA. Ia merasa senang dengan dibukanya kesempatan bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi dalam pengelolaan hutan yang lebih baik. "Luar biasa Pak Menteri merespon saran-saran dari Forum Pimpinan Lembaga Tinggi Kehutanan Republik Indonesia dan beliau sangat cepat merespon, bahkan beberapa masalah-masalah yang kami hadapi di Perguruan Tinggi termasuk KHDTK (Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus)," ujar Mujetahid.
Ia menambahkan, "Selama ini kita sudah kerja sama, tapi saya kira Pak Menteri ini luar biasa untuk memberikan ruang kepada perguruan tinggi melakukan kajian-kajian dan masukan-masukan dalam rangka bagaimana pengelolaan hutan ke depan yang lebih baik." Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua FOReTIKA dan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadah Mada (UGM), Bapak Sigit Sunarta. Beliau menilai keterbukaan Menhut Antoni dalam berkolaborasi merupakan langkah awal yang sangat baik, khususnya dalam konteks pendidikan kehutanan.
Kolaborasi yang erat antara perguruan tinggi dan Kementerian Kehutanan di bawah kepemimpinan Bapak Raja Antoni diharapkan akan saling menguntungkan dalam upaya menjaga dan mengelola hutan Indonesia secara berkelanjutan. "Kita lihat Menteri sangat membuka diri untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi kehutanan ini menjadi awal yang sangat baik," kata Sigit. Ia menambahkan, "Karena kami sebagai produsen dan sumber daya manusia yang kompeten sangat diperlukan oleh kementerian, sehingga tugas-tugas ke depan itu dengan SDM yang mumpuni, harapannya jauh lebih mudah dan keberhasilannya juga jauh lebih tinggi."
Manfaat Kolaborasi untuk Pengembangan Sektor Kehutanan
Kolaborasi antara Kementerian Kehutanan dan perguruan tinggi diharapkan akan menghasilkan berbagai manfaat, antara lain:
- Peningkatan kualitas SDM di sektor kehutanan melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri.
- Pengembangan riset dan inovasi di bidang kehutanan untuk mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan.
- Penyusunan kebijakan kehutanan yang lebih terarah dan efektif dengan masukan dari para ahli dan akademisi.
- Pemanfaatan KHDTK secara optimal untuk kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Kerja sama ini menandai babak baru dalam pengelolaan hutan Indonesia, yang menekankan pentingnya kolaborasi multi-pihak untuk mencapai tujuan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan berdaya guna bagi masyarakat Indonesia. Keterbukaan Menhut Antoni dan dukungan penuh FOReTIKA menjadi landasan kuat bagi terwujudnya kolaborasi yang berdampak signifikan bagi masa depan sektor kehutanan Indonesia.