Menko AHY Dorong Peningkatan Kapasitas Bandara Ngurah Rai
Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono mendorong peningkatan kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, setelah peresmian JPO baru, menargetkan 32 juta penumpang per tahun.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), baru-baru ini meresmikan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Setelah peresmian tersebut, AHY langsung menyampaikan harapannya agar peningkatan infrastruktur ini mampu mendongkrak jumlah pengunjung bandara.
Peresmian JPO ini berlangsung pada Kamis di Badung, Bali. Dalam kesempatan tersebut, AHY menyampaikan target pemerintah untuk mencapai 32 juta penumpang per tahun di Bandara Ngurah Rai. Catatan yang diterima menunjukkan bahwa pada tahun 2024, bandara ini telah melayani hampir 24 juta penumpang, meningkat 12 persen dari 21 juta penumpang pada tahun 2023.
Pertumbuhan jumlah penumpang ini, menurut AHY, menunjukkan optimisme yang realistis dalam mencapai target tersebut, terutama dengan adanya perkembangan infrastruktur pendukung bandara. Ia menekankan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas dan aksesibilitas Bandara Ngurah Rai, termasuk mencari solusi untuk mengurangi kemacetan di sekitar bandara.
AHY menilai JPO di jalur domestik telah meningkatkan kenyamanan penumpang. Bandara Ngurah Rai, sebagai salah satu pintu gerbang utama Indonesia, harus memberikan kesan positif bagi wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, peningkatan fasilitas dan pelayanan menjadi prioritas utama.
Selain peningkatan kapasitas bandara yang diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, AHY juga berharap agar masyarakat lokal turut merasakan manfaatnya. Ia berharap agar Bali tetap menjadi destinasi wisata unggulan dunia, dan masyarakat Bali dapat menikmati dampak positif dari perkembangan ini.
Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia, Faik Fahmi, menambahkan bahwa JPO ini merupakan solusi untuk mengatasi masalah kemacetan di bandara. Sebelumnya, akses yang terbatas dan kepadatan lalu lintas, terutama pada akhir tahun 2023, menyebabkan kemacetan yang parah dan menghambat akses penumpang ke bandara.
JPO ini telah diuji coba selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, dan terbukti efektif dalam mengatasi masalah tersebut. Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mendukung target pemerintah untuk melayani 32 juta penumpang per tahun. Pembangunan JPO ini merupakan salah satu langkah konkret yang menunjukkan keseriusan dalam mencapai target tersebut, bahkan berhasil menekan biaya dari rencana awal Rp14 triliun menjadi hanya Rp1 triliun.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk PT Angkasa Pura Indonesia, target 32 juta penumpang per tahun di Bandara I Gusti Ngurah Rai dinilai realistis. Pihak bandara berkomitmen untuk memastikan bahwa bandara tidak menjadi penghambat dalam upaya pemulihan pariwisata dan peningkatan ekonomi nasional.