Menlu RI Apresiasi Kemajuan Negosiasi Perbatasan RI-Malaysia
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, memberikan apresiasi positif terhadap perkembangan negosiasi perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya dalam penyelesaian batas laut dan darat, serta membahas peningkatan kerja sama ekonomi bilateral.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, menyampaikan apresiasi atas kemajuan signifikan dalam negosiasi perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Pernyataan tersebut disampaikan saat Menlu RI menerima kunjungan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jakarta, Rabu (12/3).
Pertemuan tersebut menandai perkembangan positif dalam perundingan batas laut dan darat kedua negara. Menlu Sugiono menekankan komitmen Indonesia untuk melanjutkan negosiasi guna menyelesaikan seluruh garis perbatasan yang masih belum terselesaikan. Beliau juga menyoroti pentingnya kerja sama bilateral yang erat untuk menjaga stabilitas dan keharmonisan hubungan antar kedua negara.
Selain membahas isu perbatasan, pertemuan tersebut juga mencakup sejumlah isu penting lainnya dalam hubungan bilateral Indonesia-Malaysia. Kerja sama ekonomi, peran kedua negara dalam ASEAN, dan isu Palestina menjadi fokus utama pembahasan. Menlu Sugiono optimistis kerja sama ekonomi akan terus meningkat, ditandai dengan keberlanjutan kerja sama antara Pertamina dan Petronas, serta kerja sama di sektor kelapa sawit.
Kemajuan Negosiasi Perbatasan dan Kerja Sama Ekonomi
Menlu Sugiono memberikan apresiasi khusus terhadap kemajuan yang telah dicapai dalam negosiasi perbatasan. Ia berharap momentum positif ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan sehingga seluruh permasalahan perbatasan dapat segera diselesaikan secara adil dan saling menguntungkan. Hal ini sejalan dengan komitmen kedua negara untuk menjaga hubungan bilateral yang harmonis dan saling menghormati.
Dalam konteks kerja sama ekonomi, Menlu RI menyoroti kinerja positif kerja sama antara Pertamina dan Petronas sebagai contoh nyata dari potensi besar yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Kerja sama di sektor kelapa sawit juga menjadi fokus perhatian, mengingat pentingnya komoditas ini bagi perekonomian kedua negara.
Kunjungan Dubes Malaysia tersebut juga menjadi kesempatan untuk membahas dukungan Indonesia terhadap keketuaan Malaysia di ASEAN sepanjang tahun 2025. Indonesia menyatakan komitmen penuh untuk mendukung upaya Malaysia dalam memimpin ASEAN dan memperkuat kerja sama regional.
Dukungan terhadap Palestina dan Hubungan Bilateral
Kedua pihak juga membahas isu Palestina dan menegaskan kembali komitmen penuh terhadap penyelesaian konflik melalui gencatan senjata permanen dan solusi dua negara. Hal ini menunjukkan kesamaan visi dan misi kedua negara dalam mendorong perdamaian dan keadilan di kawasan tersebut.
Sebagai informasi tambahan, Malaysia merupakan investor terbesar keempat di Indonesia dari kawasan Asia Tenggara, dengan nilai investasi mencapai 4,1 miliar dolar AS pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Malaysia sebagai mitra strategis Indonesia. Dalam konteks perdagangan, nilai total perdagangan kedua negara pada periode Januari hingga November 2024 mencapai 21,1 miliar dolar AS, dengan Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar 800 ribu dolar AS.
Nilai ekspor Indonesia ke Malaysia mencapai 10,9 miliar dolar AS, sementara impor dari Malaysia mencapai 10,1 miliar dolar AS. Data ini menunjukkan dinamika perdagangan yang aktif dan saling menguntungkan antara kedua negara.
Hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia yang telah berlangsung selama 68 tahun semakin memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama kedua negara. Ke depannya, kerja sama bilateral yang erat akan terus ditingkatkan di berbagai sektor, demi kesejahteraan rakyat kedua negara.