Menpar Ajak Generasi Muda Lestarikan Batik Indonesia
Menteri Pariwisata mengajak generasi muda untuk melestarikan batik Indonesia, menekankan pentingnya batik sebagai warisan budaya, penunjang ekonomi, dan identitas bangsa.

Menteri Pariwisata (Menpar) mengajak generasi muda untuk turut serta melestarikan batik Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Menpar Widiyanti Putri Wardhana saat berkunjung ke Kampung Batik Giriloyo, Bantul, Yogyakarta, Kamis (23/1).
Dalam kunjungannya, Menpar Widiyanti menekankan pentingnya batik sebagai warisan budaya dunia. Ia mengapresiasi keterampilan para pengrajin batik dan berharap generasi muda juga tertarik untuk menggeluti seni membatik. Menpar juga berpendapat bahwa sosialisasi kepada generasi muda tentang batik sebagai kerajinan tangan (artisan) sangatlah penting.
Menurutnya, batik tidak hanya sekadar kain, melainkan juga kontributor devisa negara dan penggerak ekonomi daerah. Potensi ekspor batik yang besar seharusnya menjadi daya tarik bagi anak muda untuk terlibat dalam pelestarian dan pengembangannya. Dengan demikian, batik tidak hanya menjadi warisan budaya, namun juga bagian dari kemajuan ekonomi Indonesia.
Lebih lanjut, Menpar Widiyanti juga menyoroti pentingnya penggunaan batik untuk meningkatkan penampilan dan sebagai bentuk dukungan terhadap industri batik dalam negeri. Ia berharap anak muda mau mengenakan batik dan turut serta melestarikan warisan budaya bangsa ini. Hal ini penting untuk menjaga agar batik tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Selama kunjungannya ke Kampung Batik Giriloyo, yang merupakan sentra batik tulis dan telah mendapatkan penghargaan The Best Tourism Village 2024 dari UNWTO, Menpar beserta Wakil Menteri Pariwisata Ni Lih Puspa mencoba mempraktikkan membatik secara langsung. Pengalaman ini menunjukkan betapa rumit dan teliti proses pembuatan batik tulis, sekaligus menunjukkan apresiasi terhadap para perajin yang memiliki keahlian tinggi.
Dari pengalaman tersebut, Menpar menyadari kesulitan dalam membatik, khususnya dalam hal kerapihan. Meskipun teknik memegang canting terbilang mudah, namun butuh ketelitian untuk menghasilkan batik yang indah. Ini menunjukkan betapa berharganya karya para pengrajin batik dan betapa pentingnya menghargai usaha mereka.
Secara keseluruhan, kunjungan Menpar ke Kampung Batik Giriloyo ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan batik. Dengan menunjukkan potensi ekonomi dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya, diharapkan lebih banyak anak muda yang tertarik untuk terlibat dalam industri batik, sehingga warisan budaya Indonesia ini dapat terus lestari.