Mensos Pastikan Bantuan Logistik Segera Tiba untuk Korban Gempa Sumut
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf memastikan penyaluran bantuan logistik untuk korban gempa di Tapanuli Utara dan Mandailing Natal, Sumatera Utara, segera dilakukan, termasuk santunan bagi korban jiwa dan luka-luka.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 dan 5,6 mengguncang Tapanuli Utara dan Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada Selasa, 18 Maret 2024 pukul 05.22 WIB, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan. Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul langsung merespon bencana ini dengan memastikan penyaluran bantuan logistik kepada para korban secepatnya.
Gus Ipul menjelaskan bahwa Kementerian Sosial telah menyiapkan mekanisme penyaluran bantuan melalui lumbung-lumbung sosial yang tersebar di berbagai daerah. Lumbung-lumbung sosial ini dilengkapi dengan sumber daya manusia (SDM) dari Tagana dan dibantu oleh pemerintah daerah setempat untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran dan efisien. Koordinasi dengan pemerintah daerah juga dilakukan untuk memetakan lokasi pengungsian yang mudah dijangkau.
Bantuan yang akan disalurkan meliputi santunan bagi korban jiwa sebesar Rp15 juta dan santunan bagi korban luka-luka sebesar Rp5 juta. Selain itu, bantuan berupa obat-obatan, makanan siap saji, dan logistik lainnya juga akan segera dikirimkan. "Kalau untuk yang wafat, pasti kita bantu ya. Biasa santunan 15 juta, kalau yang luka-luka 5 juta. Selebihnya, bantuan-bantuan sifatnya seperti obat-obatan, kemudian makanan siap saji dan lain-lain, yang sudah biasa menjadi bagian dari logistiknya Kementerian Sosial pasti kita segera kirim," kata Gus Ipul.
Bantuan Logistik dan Rehabilitasi Sosial
Kementerian Sosial telah menyiapkan 500 paket sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, biskuit, kecap manis, saus sambal, goodie bag, dan mie instan. Bantuan ini merupakan bantuan sementara, dan akan segera disusul dengan bantuan lainnya sesuai dengan kebutuhan para korban. Selain bantuan logistik, Kementerian Sosial juga akan memberikan rehabilitasi sosial kepada para korban, sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan fokus pada rehabilitasi sarana dan prasarana yang rusak.
Gus Ipul menekankan pentingnya koordinasi dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan memantau informasi cuaca dari BMKG untuk melakukan antisipasi dini. "Bagi masyarakat yang tinggal di lereng-lereng, di tebing-tebing, di aliran sungai, semuanya terus terang kita harus waspada, kita sama-sama kerjasama lah. Pemerintah juga berusaha dengan seluruh kekuatan yang dimiliki, tapi masyarakat juga memiliki kesadaran untuk supaya kita terhindar dari bahaya-bahaya yang tidak kita inginkan," imbuhnya.
Selain penanganan gempa di Sumatera Utara, Mensos juga menyampaikan bahwa pihaknya turut menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Merauke, Papua Selatan. Hal ini menunjukkan komitmen Kementerian Sosial dalam memberikan bantuan kepada seluruh korban bencana di Indonesia.
Pentingnya Kesiapsiagaan Bencana
Peristiwa gempa bumi di Tapanuli Utara dan Mandailing Natal menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Pemerintah juga diharapkan terus meningkatkan upaya mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan.
Informasi terkini mengenai perkembangan penanganan bencana dan penyaluran bantuan dapat diakses melalui berbagai kanal resmi pemerintah. Partisipasi masyarakat dalam bentuk donasi dan relawan juga sangat dibutuhkan untuk membantu meringankan beban para korban.
Dengan adanya respon cepat dari Kementerian Sosial dan berbagai pihak terkait, diharapkan proses pemulihan pasca bencana di Sumatera Utara dapat berjalan lancar dan para korban dapat segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.