Kemensos Segera Salurkan Santunan Korban Gempa Tapanuli Utara
Kemensos menyalurkan santunan Rp15 juta untuk ahli waris korban meninggal dan Rp5 juta bagi korban luka akibat gempa magnitudo 5,5 di Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Senin, 18 Maret 2023, pukul 02.28 WIB. Gempa yang berpusat 17 kilometer dari Tapanuli Utara dan memiliki kedalaman 10 kilometer ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang luka sedang akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Kementerian Sosial (Kemensos) langsung bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada para korban dan keluarga yang berduka. Peristiwa ini terjadi di daerah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, dan menyebabkan kerusakan infrastruktur serta dampak sosial ekonomi bagi masyarakat setempat.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya seorang warga dan menyatakan bahwa santunan yang diberikan pemerintah bukan untuk mengganti nyawa, melainkan sebagai bentuk kehadiran negara dalam membantu meringankan beban keluarga korban. "Kami turut berduka cita atas meninggalnya seorang warga di Tapanuli Utara. Tentunya, santunan yang akan diberikan nanti bukan untuk menggantikan nyawa, tetapi sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam memberikan bantuan kepada keluarga korban," ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Kemensos segera menyalurkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia dan korban luka. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk empati dan dukungan pemerintah kepada masyarakat yang terdampak bencana alam tersebut. Selain itu, Kemensos juga melakukan asesmen dan kaji cepat di lokasi terdampak melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk memastikan penanganan selanjutnya.
Bantuan Kemensos untuk Korban Gempa Tapanuli Utara
Kemensos menyalurkan santunan sebesar Rp15 juta kepada ahli waris korban meninggal dunia dan Rp5 juta kepada korban luka. Penyaluran bantuan ini dilakukan segera setelah kejadian untuk membantu meringankan beban ekonomi keluarga korban. Selain santunan, Kemensos juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut. Tagana juga membantu proses evakuasi korban meninggal dan korban luka ke puskesmas terdekat.
Gempa tersebut juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, yaitu dua unit rumah mengalami rusak berat dan satu sekolah dasar terdampak. Jalan Lintas Pahae-Tarutung juga tertutup material longsor akibat gempa. Kemensos melalui Tagana terus melakukan asesmen dan upaya penanganan pasca-bencana untuk memastikan keselamatan dan pemulihan masyarakat terdampak.
Meskipun gempa tidak berpotensi tsunami, dampaknya cukup signifikan bagi masyarakat Tapanuli Utara. Kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang rawan gempa.
Gempa Mandailing Natal dan Kesiapsiagaan Bencana
Pada hari yang sama, gempa magnitudo 5,6 juga terjadi di Mandailing Natal. Namun, berdasarkan laporan Tagana Mandailing Natal, situasi pascagempa aman dan kondusif, tanpa adanya korban jiwa maupun kerusakan bangunan. Perbedaan dampak antara gempa di Tapanuli Utara dan Mandailing Natal menunjukkan pentingnya pemetaan wilayah rawan bencana.
Mensos Saifullah Yusuf mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. "Hari ini semua siaga, pemerintah secara keseluruhan siap. Kita harus waspada, mengajak masyarakat juga waspada. Situasi kita memang sedang musim hujan dan kadang-kadang perubahan cepat. Kita harapkan masyarakat waspada," katanya. Imbauan ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
Kemensos telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana berdasarkan data dari BMKG. Berdasarkan pemetaan tersebut, Kemensos telah menyiapkan lumbung-lumbung sosial di daerah-daerah yang berisiko tinggi. "Daerah yang rawan bencana itu di sekitar aliran sungai, tebing yang rawan longsor. Sudah ada petanya, BMKG memiliki, kami juga diberi. Berdasarkan pemetaan itulah kami bikin lumbung sosial," jelas Mensos.
Kemensos memastikan anggaran untuk bantuan sosial tetap aman dan siap digunakan saat diperlukan. "Kami punya anggaran bansos adaptif, itu kita ada," ujar Mensos. Hal ini menunjukkan kesiapan pemerintah dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Kejadian gempa di Tapanuli Utara dan Mandailing Natal menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengurangi risiko bencana dan memastikan keselamatan serta pemulihan masyarakat yang terdampak.