Gempa 5,5 Magnitudo di Tapanuli Utara: Satu Meninggal, Bangunan Rusak
Gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Tapanuli Utara, menyebabkan satu korban jiwa, kerusakan bangunan, dan tanah longsor.

Gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Selasa (18/3) pukul 05.22 WIB. Bencana alam ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia, satu orang luka-luka, dan kerusakan sejumlah bangunan serta fasilitas umum. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara mencatat dampak gempa tersebut meliputi tiga kecamatan dan empat desa di wilayah tersebut.
Gempa tersebut memicu tanah longsor yang menimpa beberapa bangunan warga. Kerusakan meliputi rumah-rumah penduduk, sekolah-sekolah, dan kantor pemerintahan. Tim penanggulangan bencana langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi, penyelamatan, dan penanganan dampak gempa.
Berdasarkan data sementara dari Pusdalops PB Sumut, dampak kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, dan Adiankoting. Proses pendataan dan assessment masih terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Tapanuli Utara untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai kerusakan dan dampak yang ditimbulkan.
Dampak Gempa di Tiga Kecamatan
Di Kecamatan Pahae Julu, Desa Hutabarat dan Desa Sitoluama mengalami kerusakan terparah. Dua unit rumah rusak parah, sementara satu unit sekolah dasar, satu sekolah menengah atas, dan satu sekolah menengah kejuruan mengalami kerusakan sedang. Sejumlah jalan juga terdampak longsor.
Di Kecamatan Pahae Jae, Desa Silangkitang dan Desa Pardomuan juga terdampak. Satu unit sekolah dasar mengalami kerusakan sedang, dan satu unit kantor desa mengalami kerusakan berat. Kondisi ini menunjukkan betapa luasnya dampak gempa di wilayah tersebut.
Sementara itu, di Kecamatan Adiankoting, ruang kelas sebuah sekolah dasar mengalami kerusakan parah. Kondisi ini menunjukkan perlunya penanganan segera untuk memastikan keselamatan siswa dan kelancaran proses belajar mengajar.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyatakan bahwa data tersebut masih bersifat sementara. "Data tersebut merupakan data sementara yang dilaporkan di Pusdalops PB Sumut," ujarnya.
Upaya Penanganan dan Pemulihan
BPBD Kabupaten Tapanuli Utara bersama dengan pemangku kebijakan terkait tengah melakukan berbagai upaya penanganan di lapangan. Proses pendataan dan assessment terus dilakukan untuk memastikan skala kerusakan yang sebenarnya. Selain itu, koordinasi dengan berbagai pihak juga terus dilakukan untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan dengan tepat dan efisien.
"BPBD Kabupaten Tapanuli Utara masih melakukan pendataan/assessment di lokasi kejadian serta terus berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait," kata Yuyun, sapaan akrab Sri Wahyuni Pancasilawati.
Untuk mempercepat proses pembersihan material longsoran, sejumlah alat berat telah diterjunkan ke lokasi kejadian. Proses pembersihan dan pemulihan infrastruktur tengah dilakukan secara bertahap oleh tim gabungan yang terdiri dari berbagai instansi terkait.
Proses pemulihan pasca gempa ini membutuhkan kerjasama dan koordinasi yang baik antar berbagai pihak. Perlu adanya upaya bersama untuk memastikan keselamatan warga terdampak dan pemulihan infrastruktur yang rusak agar kehidupan masyarakat dapat kembali normal.