Puluhan Personel Brimob Polda Sumut Bersihkan Longsor Pasca Gempa Taput
Polda Sumut kerahkan 30 personel Brimob untuk membersihkan material longsor di Taput akibat gempa magnitudo 5,5 yang menyebabkan akses jalan utama terputus.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, pada Selasa (18/3) pukul 05.22 WIB. Akibatnya, tanah longsor terjadi di Desa Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu, menyebabkan akses jalan utama terputus total. Polda Sumut langsung merespon dengan mengerahkan puluhan personel untuk membantu membersihkan material longsor dan memastikan keselamatan warga.
Sebanyak 30 personel SAR Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan pembersihan material longsor yang terdiri dari batu dan pohon. Proses pembersihan dilakukan secara gotong royong bersama masyarakat setempat. Komandan Satuan Brimob Polda Sumut, Kombes Pol Rantau Isnur Eka, memimpin langsung operasi tersebut dan menyatakan keselamatan warga sebagai prioritas utama.
Komandan Kompi 1 Batalyon C, AKP Marihot Sitorus, ditunjuk sebagai pemimpin lapangan dalam operasi ini. Kerja sama antara personel Brimob dan warga setempat menunjukkan semangat kebersamaan dalam menghadapi bencana alam ini. Upaya ini dilakukan untuk membuka akses jalan yang terputus dan memulihkan mobilitas warga yang terdampak.
Penanganan Longsor Pasca Gempa di Taput
Pembersihan material longsor di Taput merupakan bagian dari upaya penanganan pasca gempa yang lebih luas. Komandan Satuan Brimob Polda Sumut menekankan komitmen mereka untuk selalu hadir di tengah masyarakat dalam situasi darurat. Mereka siap memberikan bantuan dan memastikan keselamatan warga yang terdampak musibah.
Proses evakuasi dan pembersihan material longsor membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan. Hingga saat ini, personel Brimob masih berupaya membuka akses jalan yang tertutup longsor. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan.
Pemerintah daerah dan aparat keamanan terus memantau situasi dan menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak. Kerja sama antar instansi dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan bencana ini.
Dampak Gempa dan Longsor di Taput
Kepala BPBD Kabupaten Tapanuli Utara, Bonggas Feddy Pasaribu, menyatakan bahwa gempa magnitudo 5,5 tersebut telah mengakibatkan kerusakan yang cukup parah. Selain longsor yang memutus akses jalan utama, gempa juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
Akses jalan nasional Tarutung-Sipirok di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahe Julu, dilaporkan putus total akibat longsor. Hal ini menyebabkan kesulitan mobilitas warga dan menghambat penyaluran bantuan. Delapan kali gempa susulan juga tercatat setelah gempa utama, menambah kekhawatiran akan potensi bencana susulan.
Kerusakan infrastruktur dan dampak sosial ekonomi akibat gempa dan longsor di Taput membutuhkan penanganan yang komprehensif dan berkelanjutan. Upaya pemulihan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak menjadi prioritas utama.
"Kami bekerja keras bersama masyarakat untuk menyingkirkan material longsor. Keselamatan dan kelancaran mobilitas warga adalah prioritas utama kami," ucap Dansat Brimob Polda Sumut.
Situasi terus dipantau dan upaya pemulihan terus dilakukan. Bantuan terus disalurkan kepada warga yang terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.