Mentan Dorong Petani Muda: Kunci Pertanian Modern dan Indonesia Emas 2045
Mentri Pertanian mendorong pengembangan petani muda melalui program YESS sebagai kunci modernisasi pertanian dan pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

Jakarta, 24 April 2024 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya mempersiapkan petani muda sebagai pilar pertanian Indonesia yang modern dan efisien. Hal ini disampaikan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Beliau menyatakan bahwa generasi muda saat ini adalah generasi yang akan memimpin masa depan Indonesia, dan perlu dipersiapkan untuk mencapai kemajuan yang lebih baik.
Salah satu strategi kunci yang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) adalah program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang diinisiasi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP). Program ini tak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga menjadi contoh bagi negara lain. Program YESS bahkan telah menjadi percontohan dalam forum internasional South-South and Triangular Cooperation (SSTC) 2025, yang dihadiri oleh delegasi dari lima negara: India, Gambia, Papua Nugini, Kenya, dan Rwanda.
Para peserta SSTC berkesempatan menyaksikan langsung implementasi program YESS di lapangan dan diharapkan dapat mereplikasi keberhasilannya di negara masing-masing. Program ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam membangun pertanian masa depan Indonesia dengan melibatkan generasi muda sebagai aktor utamanya.
Membangun Petani Muda: Pendampingan dan Akses Permodalan
Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa peningkatan minat generasi muda di sektor pertanian membutuhkan dukungan yang komprehensif. Pendampingan, baik berupa mentoring maupun akses permodalan, menjadi kunci utama keberhasilan program ini. "Program ini ditujukan bagi para pemuda untuk mengembangkan perekonomian melalui kewirausahaan dan menambah peluang kerja, khususnya di wilayah pedesaan," jelas Idha.
Hal senada disampaikan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP, Muhammad Amin. Ia menyampaikan apresiasi atas terpilihnya program YESS sebagai studi kasus dalam forum internasional. "Ini merupakan pengakuan yang sangat berarti, bukan hanya bagi institusi kami, tetapi juga bagi para pemuda di wilayah pedesaan yang telah merasakan manfaat langsung dari program ini," ujarnya.
Program YESS, hasil kolaborasi Kementerian Pertanian dan International Fund for Agricultural Development (IFAD), bertujuan memberdayakan pemuda pedesaan melalui inovasi dan kewirausahaan pertanian. Program ini telah menjangkau lebih dari 309 ribu pemuda dalam lima tahun pelaksanaannya, dengan 75.158 pemuda mengembangkan usaha berbasis pertanian dan 43.517 pemuda mengalami peningkatan pendapatan.
Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya investasi pada pemuda sebagai agen perubahan dalam revitalisasi kawasan pedesaan. Program ini juga melibatkan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, yang telah berhasil membantu 11.436 alumni TVET mendapatkan pekerjaan di sektor pertanian, melampaui target awal 11.000 orang.
YESS: Lebih dari Sekadar Petani
Menurut Muhammad Amin, Program YESS telah menunjukkan peran pemuda pedesaan yang lebih luas dari sekadar petani. Mereka berperan sebagai wirausahawan, inovator, dan pemimpin perubahan yang mengusung pertanian berkelanjutan dan berbasis teknologi. Program ini juga mendapat apresiasi dari IFAD Country Office atas dukungan berkelanjutannya.
Amin berharap para peserta SSTC dapat belajar dari keberhasilan YESS dan terinspirasi oleh kisah-kisah sukses para penerima manfaat. "Kami berkomitmen untuk terus belajar dari berbagai pandangan peserta SSTC demi memperluas keberhasilan YESS ke program lain yang fokus pada pemberdayaan pemuda," tutupnya. Program YESS menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mencetak petani muda yang andal dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Program YESS juga memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada para petani muda, sehingga mereka dapat menerapkan teknologi pertanian modern dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, program ini juga memberikan akses permodalan kepada para petani muda, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha pertanian mereka.
Dengan keberhasilan program YESS, diharapkan semakin banyak pemuda yang tertarik untuk terjun ke sektor pertanian. Hal ini akan membantu Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.