Menko Zulhas Dorong Banyuwangi Bagikan Konsep Pertanian Milenial
Menko Pangan Zulkifli Hasan meminta Kabupaten Banyuwangi untuk berbagi program pertanian milenialnya, 'Jagoan Tani', kepada daerah lain guna mendorong regenerasi petani dan memajukan sektor pertanian.
![Menko Zulhas Dorong Banyuwangi Bagikan Konsep Pertanian Milenial](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220152.031-menko-zulhas-dorong-banyuwangi-bagikan-konsep-pertanian-milenial-1.jpg)
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mendorong Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk menyebarluaskan program pertanian milenialnya. Kunjungannya ke Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Senin (3/2), menyoroti kesuksesan program 'Jagoan Tani' dalam mencetak petani muda andal. Zulhas secara langsung melihat praktik pemupukan padi dan berdialog dengan para petani milenial.
Program 'Jagoan Tani' merupakan inkubator pertanian yang membina anak muda Banyuwangi di bidang pertanian. Program ini, yang dimulai sejak 2021, telah menghasilkan ratusan petani muda yang aktif di seluruh lini pertanian, mulai dari penanaman hingga pemasaran produk olahan. Para peserta, berasal dari beragam latar belakang seperti mahasiswa, pelaku UMKM, dan petani muda, dibimbing oleh para pakar untuk mengembangkan bisnis pertanian mereka.
Zulhas menilai program ini berhasil dan layak diadopsi daerah lain. Ia menekankan pentingnya regenerasi petani, mengingat sektor pertanian merupakan prioritas pemerintah. Keunggulan petani muda dalam memanfaatkan teknologi, seperti penggunaan mesin pertanian, drone untuk pemupukan, dan platform digital untuk pemasaran, harus dimaksimalkan dan dibagikan kepada petani senior. "Ada yang menanamnya pakai mesin, memupuknya pakai drone dan pemasaran pakai platform digital, petani lama-lama tidak bisa, itu yang perlu ditularkan," kata Menko Zulhas.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik dukungan pemerintah pusat. Ia mengakui pentingnya regenerasi petani untuk menjamin ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Pertanian, menurutnya, menjadi salah satu fokus utama Banyuwangi, dan program Jagoan Tani menjadi strategi kunci dalam pengembangannya.
Dukungan dari pemerintah pusat terhadap program ini sangat signifikan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam pengembangan pertanian berkelanjutan. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan akan lahir lebih banyak lagi petani milenial yang mampu menjawab tantangan sektor pertanian masa kini dan masa depan.
Keberhasilan program Jagoan Tani di Banyuwangi menginspirasi daerah lain. Replikasi program ini dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian nasional dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian. Dengan demikian, program ini tidak hanya bermanfaat untuk Banyuwangi, tetapi juga berpotensi besar untuk kemajuan pertanian Indonesia secara keseluruhan.
Kesimpulannya, program Jagoan Tani di Banyuwangi menjadi contoh sukses pengembangan pertanian milenial. Inovasi dan kolaborasi antara pemerintah, petani muda, dan pakar pertanian merupakan kunci keberhasilan program ini. Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat, diharapkan program ini dapat diadopsi dan dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan kemajuan sektor pertanian.