Menteri ESDM Dukung Pertamina Hulu Rokan Tingkatkan Produksi Migas
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, meminta Pertamina Hulu Rokan meningkatkan produksi migas untuk menjaga ketahanan energi nasional, dengan mengapresiasi penerapan teknologi EOR di lapangan Duri, Riau.
Pekanbaru, 5 Februari 2024 - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menekankan pentingnya peningkatan produksi migas PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) saat meninjau langsung wilayah kerja perusahaan di Duri, Bengkalis, Riau. Kunjungan ini bertujuan memastikan PHR mampu berkontribusi maksimal dalam menjaga ketahanan dan kedaulatan energi nasional.
Permintaan Peningkatan Produksi PHR
Dalam kunjungannya, Rabu lalu, Menteri Bahlil menyampaikan harapannya agar PHR meningkatkan target lifting (produksi). "Di sini adalah salah satu pusat sumber minyak yang dimiliki PHR. Target lifting kita harus naik, tentunya dalam rangka menjaga marwah dan kedaulatan negara dalam konteks energi dan ini menjadi tanggung jawab kita semua sebagai anak-anak yang dilahirkan dari Ibu Pertiwi Indonesia," tegas Bahlil. Beliau didampingi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto, selama peninjauan area operasi di lapangan Duri.
Apresiasi Penerapan Teknologi EOR
Menteri Bahlil memberikan apresiasi terhadap upaya PHR dalam meningkatkan produksi melalui penerapan metode Enhanced Oil Recovery (EOR) dengan teknologi steamflood. Penerapan teknologi ini dinilai sebagai langkah strategis dalam optimalisasi produksi minyak bumi.
Pemerintah, lanjut Bahlil, akan terus memberikan dukungan penuh kepada PHR. "Saya yakin Pertamina mampu melakukan ini karena lifting kita itu adalah produk dari Pertamina dan dari 60 persen tersebut 25-30 persen berasal dari PHR. Semangat terus, ibu pertiwi menanti pengabdian kita untuk menjaga marwah negara dalam rangka memberikan pelayanan kepada rakyat dan bangsa," tambahnya.
Langkah Signifikan di Lapangan NDD A14
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, turut mengapresiasi langkah PHR. Injeksi uap pertama di lapangan NDD A14 dianggap sebagai kemajuan signifikan dalam meningkatkan produksi nasional. "Tentunya ini menjadi kabar baik bagi industri hulu migas Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan perusahaan dalam meningkatkan produksi minyak dan memperpanjang usia produksi lapangan-lapangan minyak di Indonesia. Diharapkan metode ini akan terus berjalan lancar dengan tetap mengedepankan kinerja andal dan selamat," ujar Djoko.
Strategi Optimalisasi PHR
Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan, menjelaskan proyek steamflood di lapangan NDD A14 merupakan bagian dari strategi PHR untuk mengoptimalkan potensi reservoir minyak di Blok Rokan. Dengan menginjeksikan uap, viskositas minyak berkurang, sehingga lebih mudah diproduksi.
"Pencapaian proyek NDD Area 14 ini merupakan hasil kerja keras segenap pekerja PHR yang terus berinovasi dalam meningkatkan produksi. Semoga proyek steamflood ini akan memberikan dampak positif dalam upaya kita untuk terus menjaga ketahanan energi nasional," kata Ruby. Proyek pengembangan lapangan NDD A14 tahap pertama mencakup pemboran 68 sumur, terdiri dari 47 sumur produksi, 15 sumur injeksi uap, dan 6 sumur observasi, dengan estimasi cadangan 6,74 juta barel minyak.
Kesimpulan
Peningkatan produksi migas oleh PHR menjadi fokus utama pemerintah untuk menjaga ketahanan energi nasional. Dukungan penuh diberikan kepada PHR, termasuk apresiasi atas penggunaan teknologi EOR, sejalan dengan komitmen untuk optimalisasi produksi dan memperpanjang umur produksi lapangan minyak di Indonesia. Proyek steamflood di lapangan NDD A14 menjadi contoh nyata upaya tersebut.