Menteri HAM Pigai: Pilar Nommensen Harus Dilestarikan di UHN Sumut
Menteri HAM Natalius Pigai menekankan pentingnya melestarikan pilar teologi, pendidikan, dan etika yang ditanamkan Nommensen di UHN Sumut untuk mencetak sumber daya manusia unggul.

Medan, 15 Maret 2024 (ANTARA) - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, dalam kunjungannya ke Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Sumatera Utara, pada Jumat lalu, menyampaikan seruan pentingnya melestarikan pilar-pilar yang ditanamkan oleh Nommensen di perguruan tinggi tersebut. Beliau menekankan bahwa warisan Nommensen bukan hanya sebatas kabar gembira, melainkan juga mencakup pembangunan pendidikan, keterampilan, etika, dan moral bagi masyarakat Batak.
Pernyataan tersebut disampaikan Pigai di sela-sela Festival Nommensen. Ia menjelaskan bahwa kontribusi Nommensen terhadap Sumatera Utara sangat signifikan, terutama dalam membangun karakter dan sumber daya manusia. Pigai melihat UHN sebagai salah satu pusat pengembangan sumber daya manusia unggul di Indonesia, yang berakar dari nilai-nilai yang ditanamkan oleh Nommensen.
Lebih lanjut, Menteri Pigai menjelaskan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan Nommensen sebagai upaya untuk terus mencetak generasi unggul di masa depan. Menurutnya, teologi, pendidikan, dan etika yang menjadi pilar utama ajaran Nommensen merupakan kunci untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter.
Pilar Teologi, Pendidikan, dan Etika Nommensen
Menurut Menteri Pigai, Nommensen tidak hanya menyebarkan ajaran agama, tetapi juga membangun sistem pendidikan yang terintegrasi dengan keterampilan masyarakat Batak, khususnya jemaat HKBP. Ia melihat hal ini sebagai pondasi penting dalam membentuk karakter dan kompetensi individu.
Pigai juga menekankan pentingnya etika dan moral sebagai bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia. Menurutnya, ketiga pilar tersebut—teologi, pendidikan, dan etika—saling berkaitan dan membentuk kesatuan yang utuh dalam membentuk manusia unggul. Hal ini sejalan dengan visi UHN dalam mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berintegritas.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Sumatera Utara, khususnya lingkungan HKBP, telah melahirkan banyak sumber daya manusia unggul bagi Indonesia. Oleh karena itu, menjaga dan melestarikan warisan Nommensen menjadi hal yang krusial untuk keberlangsungan pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
Kerja Sama Pemerintah dan Institusi Pendidikan
Menyambung pernyataan tersebut, Menteri Pigai menyatakan komitmennya untuk menjalin kolaborasi antara pemerintah dan institusi pendidikan untuk pengembangan sumber daya manusia. Ia menekankan pentingnya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan etika moral dalam dunia pendidikan, yang merupakan inti dari ajaran Nommensen.
Pigai berharap kolaborasi ini akan menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa. Ia melihat UHN sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut, mengingat peran penting UHN dalam mencetak sumber daya manusia berkualitas.
Sebelumnya, Ketua Yayasan UHN, Effendi MS Simbolon, menjelaskan bahwa Festival Nommensen merupakan inisiatif untuk memperingati dan melestarikan warisan Nommensen. Festival ini menghadirkan sejumlah menteri sebagai pembicara, termasuk Menteri Kesehatan, Menteri Komunikasi dan Informatika, dan Menteri HAM.
Festival ini menjadi bukti nyata komitmen UHN dalam menjaga dan mengembangkan pilar-pilar yang telah ditanamkan oleh Nommensen, sekaligus menjadi wadah untuk mempromosikan nilai-nilai luhur tersebut kepada generasi muda.
Sebagai penutup, perlu ditekankan kembali betapa pentingnya menjaga dan mengembangkan warisan Nommensen di UHN Sumut. Hal ini tidak hanya akan bermanfaat bagi Sumatera Utara, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.