Menteri Transmigrasi Sholat Id di Rempang, Batam: Kunjungan Kerja dan Silaturahmi Lebaran
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanegara melaksanakan Sholat Idul Fitri di Rempang, Batam, sekaligus meninjau lokasi relokasi warga terdampak proyek Rempang Eco City dan membagikan sembako.

Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman Suryanegara, dijadwalkan melaksanakan Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 di Rempang, Batam, Kepulauan Riau pada Senin. Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dimulai Sabtu, meliputi pembagian sembako dan silaturahmi dengan warga terdampak proyek Rempang Eco City. Kegiatan ini juga menjadi wujud komitmen Kementerian Transmigrasi dalam membangun kawasan Transmigrasi Barelang.
Kunjungan kerja Menteri Iftitah diawali dengan pembagian sembako kepada masyarakat di tempat penampungan sementara (TPS) Buana Central Park. Pada pukul 16.00 WIB, beliau dijadwalkan membagikan paket sembako kepada masyarakat Rempang yang berada di kawasan relokasi pembangunan Proyek Rempang Eco City, dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama dan Shalat Tarawih berjamaah. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi yang telah dilaksanakan pada Selasa (18/3) di BP Batam.
"Tujuan kunjungan kerja ini antara lain peninjauan lokasi yang nantinya akan dibangun rumah warga relokasi, serta untuk menjadi ajang silaturahim dengan warga yang terdampak program PSN Rempang Eco City," demikian tertulis dalam surat undangan. Kunjungan ini mendapat dukungan penuh dari PLN Batam yang memastikan ketersediaan listrik selama kegiatan berlangsung, termasuk di rumah-rumah relokasi.
Peninjauan Lokasi Relokasi dan Dukungan PLN Batam
PLN Batam menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh kegiatan Menteri Transmigrasi di rumah relokasi Tanjung Banun, Sembulang, Rempang, selama tiga hari hingga Lebaran. Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha PT PLN Batam, Raditya Suryadanu, menjelaskan bahwa kawasan relokasi tersebut telah teraliri listrik PLN, kurang lebih 300 unit rumah dari total 1.000 rumah pada tahap pertama.
Sebagai antisipasi, PLN Batam menyiapkan back-up listrik berupa suplai trafo dengan kapasitas 100 kVA dan trafo 400 kVA. Dengan beban penggunaan listrik saat ini sebesar 66 kVA, kapasitas tersebut dinilai sudah mencukupi. "Artinya, ketika ada gangguan, sistem akan otomatis berubah ke sistem genset," jelas Raditya.
Langkah antisipasi ini memastikan kelancaran kegiatan Menteri Transmigrasi dan kenyamanan warga selama kunjungan. Kesiapan infrastruktur listrik menjadi faktor penting dalam keberhasilan program relokasi dan integrasi sosial di Rempang.
Menteri Iftitah didampingi oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dan Wakil Wali Kota, Li Claudia Chandra, dalam kunjungannya ke Sembulang Hulu, Pasir Merah. Hal ini menunjukkan sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam menangani dampak proyek Rempang Eco City.
Pembagian Sembako dan Silaturahmi Lebaran
Kegiatan pembagian sembako merupakan bagian penting dari kunjungan kerja Menteri Transmigrasi. Selain sebagai bentuk kepedulian kepada warga terdampak, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri dan menjalin silaturahmi dengan masyarakat. Pembagian sembako dilakukan di TPS Buana Central Park dan di kawasan relokasi Rempang Eco City.
Shalat Idul Fitri bersama warga Rempang menjadi simbol penting dari kunjungan ini. Hal ini menunjukkan komitmen Menteri Transmigrasi untuk turut serta dalam perayaan hari raya keagamaan bersama masyarakat. Sholat Id bersama warga juga diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan dan menciptakan suasana yang harmonis.
Berbuka puasa dan Shalat Tarawih berjamaah bersama masyarakat Rempang semakin memperkuat nuansa silaturahmi Lebaran. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kunjungan kerja Menteri Transmigrasi bukan hanya sekedar peninjauan lokasi, tetapi juga sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Kunjungan kerja Menteri Transmigrasi ke Rempang selama Lebaran merupakan langkah penting dalam memastikan kelancaran program relokasi dan integrasi sosial di kawasan Rempang Eco City. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek infrastruktur, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan kemanusiaan melalui pembagian sembako dan silaturahmi dengan warga terdampak.