Kementerian Transmigrasi dan Pemkot Batam Kolaborasi Bangun Kawasan Transmigrasi Lokal Barelang
Kementerian Transmigrasi mengajak Pemkot Batam berkolaborasi membangun Kawasan Transmigrasi Lokal Barelang untuk mendukung PSN Rempang Eco City dan mengatasi konflik lahan.

Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengajak Pemerintah Kota (Pemkot) Batam untuk berkolaborasi membangun Kawasan Transmigrasi Lokal Batam-Rempang-Galang (Barelang). Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City dan bertujuan untuk menyelesaikan konflik lahan yang melibatkan hak tanah adat masyarakat setempat. Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman Suryanagara, mengumumkan rencana ini di Jakarta pada Selasa, 12 Maret.
Pembangunan kawasan transmigrasi lokal ini diusulkan sebagai solusi alternatif atas upaya relokasi yang ditolak sebagian warga. Menurut Menteri Iftitah, program transmigrasi lokal tidak hanya memindahkan pemukiman warga, tetapi juga memprioritaskan kesejahteraan, pendidikan, layanan kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi potensi konflik yang muncul akibat pengembangan PSN Rempang Eco City senilai Rp198 triliun (tahap pertama) dan berpotensi mencapai Rp381 triliun dalam jangka panjang. Proyek ini diproyeksikan menyerap 186 ribu tenaga kerja dan mengurangi emisi karbon hingga 3,4 juta ton per tahun. Pemerintah berharap pengembangan PSN ini dapat mendorong perekonomian Batam hingga melampaui Singapura pada 2045.
Solusi Konflik Lahan dan Pengembangan Ekonomi Batam
Menteri Iftitah menekankan bahwa program transmigrasi lokal ini merupakan paradigma baru. "Ini merupakan paradigma baru transmigrasi. Nanti persoalan konflik berkepanjangan yang menentang PSN Rempang Eco City ini akan kami ambil alih solusinya, demi kesejahteraan masyarakat setempat," ujarnya. Ia berharap kolaborasi dengan Pemkot Batam dapat berjalan lancar dan memberikan solusi yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Pemkot Batam sendiri menyambut baik inisiatif Kementrans ini. Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyatakan harapannya agar Kementrans dapat membantu membangun 600 unit rumah tambahan bagi warga yang terdampak pengembangan PSN Rempang Eco City, di samping 350 unit rumah yang telah dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Pembangunan dermaga juga menjadi bagian dari harapan Pemkot Batam.
"Harapan besar kami pada Kementerian Transmigrasi untuk mendukung pembangunan rumah bagi warga lokal Rempang yang belum terpenuhi serta pembangunan dermaga," ujar Wali Kota Amsakar Achmad. Kerjasama ini diharapkan dapat memastikan bahwa pembangunan PSN Rempang Eco City berjalan beriringan dengan kesejahteraan masyarakat lokal.
Kementerian Transmigrasi berkomitmen untuk menyelesaikan konflik lahan dan memastikan program transmigrasi lokal ini berjalan efektif. Dengan kolaborasi yang kuat antara Kementrans dan Pemkot Batam, diharapkan pembangunan PSN Rempang Eco City dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Batam.
Rincian Investasi dan Target PSN Rempang Eco City
- Nilai investasi tahap pertama: Rp198 triliun
- Potensi nilai investasi jangka panjang: Rp381 triliun
- Penyerapan tenaga kerja: 186.000 orang
- Pengurangan emisi karbon: 3,4 juta ton per tahun
Proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Batam dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pemerintah optimistis kolaborasi ini akan menghasilkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.
Dengan adanya program transmigrasi lokal ini, diharapkan konflik lahan dapat terselesaikan secara damai dan pembangunan PSN Rempang Eco City dapat berjalan sesuai rencana, membawa kemajuan bagi Kota Batam dan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.