Menteri Trenggono Pastikan Ketersediaan Garam di Ponorogo Jelang Lebaran
Menjelang Lebaran, Menteri Kelautan dan Perikanan meninjau Pasar Legi Ponorogo untuk memastikan ketersediaan garam dan kesiapan swasembada garam nasional.

Ponorogo, Jawa Timur, 20 Maret 2024 - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) RI, Wahyu Sakti Trenggono, melakukan peninjauan langsung ke Pasar Legi Ponorogo, Jawa Timur, pada Kamis, 20 Maret 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok garam menjelang Hari Raya Idul Fitri dan sekaligus mengevaluasi kesiapan Indonesia dalam mencapai swasembada garam nasional. Peninjauan ini dilakukan di Pasar Legi Ponorogo, Jawa Timur, melibatkan dialog langsung dengan para pedagang guna memantau distribusi garam di wilayah tersebut.
Dalam kunjungannya, Menteri Trenggono menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku industri garam dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan, terutama selama bulan Ramadan dan Idul Fitri ketika permintaan garam cenderung meningkat. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan produksi garam dalam negeri dan memperkuat sistem distribusinya agar kebutuhan masyarakat terpenuhi secara berkelanjutan, serta mengurangi ketergantungan pada impor garam.
Lebih lanjut, Menteri Trenggono menyampaikan bahwa langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong kemandirian sektor garam nasional. Upaya ini meliputi memperkuat ekosistem distribusi agar lebih efisien dan berdaya saing. Hal ini juga untuk memastikan ketersediaan garam bagi masyarakat Indonesia.
Ketersediaan Garam dan Peran PT Garam
Menteri Trenggono memberikan apresiasi kepada PT Garam atas kontribusinya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui penyediaan dan distribusi garam untuk konsumsi rumah tangga maupun industri. Beliau berharap PT Garam dapat terus meningkatkan serapan produksi garam lokal dan memperluas kapasitas distribusinya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan.
"Saya meminta PT Garam memastikan distribusi garam berjalan lancar sehingga tidak terjadi kelangkaan di tingkat pedagang dan konsumen," tegas Menteri Trenggono. Beliau juga meminta laporan berkala mengenai produksi dan distribusi garam, termasuk tantangan yang dihadapi di lapangan.
Menteri Trenggono juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan pelaku usaha untuk menjamin keberlanjutan sektor garam nasional. "Saya berharap PT Garam terus berinovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengelolaan garam nasional. Dengan kerja sama yang erat, kita bisa mewujudkan sektor garam yang mandiri dan berdaya saing," tambahnya.
Distribusi Garam di Ponorogo
Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose, menjelaskan bahwa perusahaannya mengoperasikan gudang berkapasitas 3.000 ton di Ponorogo, dengan stok sekitar 1.000 ton saat ini. "Pangsa pasar kita mencapai hampir 87 persen. Mudah-mudahan ke depan PT Garam lebih ekspansif dan sesuai arahan Pak Menteri, tidak ada impor garam. Kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Abraham Mose.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menambahkan bahwa garam produksi PT Garam, khususnya garam segitiga G, telah lama menguasai pasar lokal, terutama setelah peralihan dari garam non-yodium ke garam beryodium. "Masyarakat Ponorogo sudah sangat akrab dengan garam segitiga G. Suplainya bahkan melebihi kebutuhan warga di sini. Mudah-mudahan ke depan bisa terus berkontribusi bagi pembangunan dan kesehatan di Ponorogo," kata Bupati Sugiri.
Secara keseluruhan, kunjungan Menteri Trenggono ke Pasar Legi Ponorogo menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga garam, khususnya menjelang Lebaran. Kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan pelaku usaha diharapkan dapat mewujudkan swasembada garam nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kunjungan ini juga menjadi bukti nyata upaya pemerintah dalam memastikan ketahanan pangan nasional, khususnya komoditas garam yang sangat penting bagi kebutuhan masyarakat Indonesia.