Meskipun Kerugian Capai Rp2 Miliar, Kebutuhan Obat RSUD Pulang Pisau Dipastikan Tetap Terpenuhi Usai Insiden Kebakaran
Kebakaran melanda instalasi farmasi RSUD Pulang Pisau, namun Direktur memastikan kebutuhan obat pasien tetap terpenuhi. Bagaimana pelayanan medis tetap berjalan normal?

Insiden kebakaran melanda ruang instalasi farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pada Sabtu (26/7) sekitar pukul 14.30 WIB. Api dengan cepat membakar area tersebut, memicu kekhawatiran di kalangan pasien dan staf medis.
Direktur RSUD Pulang Pisau, Muliyanto Budihardjo, segera memberikan pernyataan untuk menenangkan masyarakat. Ia menegaskan bahwa kejadian ini tidak akan mengganggu pelayanan kesehatan dan kebutuhan obat pasien.
Dugaan awal penyebab kebakaran adalah korsleting listrik yang menimbulkan percikan api. Namun, pihak rumah sakit memastikan bahwa stok obat-obatan masih mencukupi, sehingga operasional rumah sakit tetap berjalan normal.
Pelayanan Medis Tetap Normal dan Ketersediaan Obat Terjamin
Muliyanto Budihardjo memastikan bahwa kebutuhan obat-obatan bagi pasien di RSUD Pulang Pisau tidak terganggu pasca-kebakaran. Depo cadangan yang terletak di belakang ruang gawat darurat memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan obat hingga satu minggu ke depan.
Pihak rumah sakit juga telah berkoordinasi dengan RS Kapuas, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, dan Dinas Kesehatan Kabupaten. Mereka siap memberikan dukungan suplai obat apabila diperlukan, menunjukkan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat.
Muliyanto menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa maupun pasien yang terdampak langsung akibat insiden ini. Seluruh pasien tetap mendapatkan pelayanan sesuai prosedur standar yang berlaku, dengan keselamatan sebagai prioritas utama.
Dugaan Penyebab dan Estimasi Kerugian Kebakaran
Mengenai penyebab kebakaran, Muliyanto menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan awal dari masyarakat dan pasien, diduga kuat terjadi sambaran listrik dan suara letupan dari dalam ruangan farmasi. Letupan ini kemungkinan berasal dari arus pendek listrik.
Percikan api dari arus pendek tersebut diduga menyambar bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti alkohol dan material lainnya yang tersimpan di instalasi farmasi. Namun, penyebab pasti masih menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak kepolisian.
Kerugian sementara akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai angka Rp1 miliar hingga Rp2 miliar. Jumlah pastinya belum dapat dipastikan karena tim teknis belum bisa memasuki seluruh area yang terbakar secara menyeluruh untuk pendataan. Ini menunjukkan skala kerusakan yang cukup signifikan pada fasilitas farmasi.
Respons dan Komitmen Pemulihan Pelayanan
Menanggapi insiden ini, Bupati Pulang Pisau, Ahmad Rifa’i, menyampaikan keprihatinannya dan mengajak semua pihak untuk lebih waspada. Ia menekankan pentingnya tidak lalai agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Bupati juga meminta manajemen RSUD Pulang Pisau untuk segera memulihkan pelayanan, terutama memastikan seluruh pasien tetap mendapatkan perawatan yang layak. Komitmen untuk menjaga kualitas layanan menjadi fokus utama.
Manajemen RSUD Pulang Pisau sendiri langsung mengadakan rapat darurat internal bersama tim ahli farmasi. Rapat ini bertujuan untuk merumuskan langkah cepat penanganan pasca-kebakaran dan memastikan kelangsungan pelayanan kesehatan.