Misteri Kematian Remaja di Jombang: Polisi Usut Kasus Dugaan Perampokan
Polisi Jombang mengusut kematian PRA (18) yang ditemukan tewas di sungai dengan luka di kepala dan perut; sepeda motor dan ponsel korban hilang, polisi menduga perampokan.
![Misteri Kematian Remaja di Jombang: Polisi Usut Kasus Dugaan Perampokan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000105.994-misteri-kematian-remaja-di-jombang-polisi-usut-kasus-dugaan-perampokan-1.jpg)
Sebuah kasus kematian remaja putri di Jombang, Jawa Timur tengah menjadi sorotan. Polisi Resor Jombang kini tengah mengusut kematian PRA (18), warga Dusun/Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, yang ditemukan tewas mengambang di aliran sungai Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, pada Selasa, 11 Februari 2024. Kejadian ini mencuat karena hilangnya sepeda motor dan telepon seluler milik korban, memicu dugaan kuat adanya perampokan.
Penyelidikan Polisi dan Hasil Autopsi
AKP Margono Suhendra, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jombang, menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung. Hasil autopsi menunjukkan adanya luka sobek di kepala korban akibat benda tumpul, serta indikasi benturan di perut. Meskipun demikian, penyebab utama kematian PRA menurut autopsi adalah tenggelam. Namun, polisi menemukan fakta penting: sebelum tenggelam, korban masih hidup, diduga dalam keadaan lemas dan tak berdaya.
Kehilangan sepeda motor Vario dan ponsel korban menjadi fokus utama penyelidikan. Polisi telah memeriksa lima saksi, termasuk warga yang menemukan jenazah dan teman sekolah korban. Informasi awal menyebutkan PRA izin keluar rumah untuk transaksi cash on delivery (COD), namun detail barang dan pihak yang akan ditemui masih belum jelas.
Kesaksian Keluarga dan Saksi Mata
Keluarga korban, khususnya pamannya Suwari, mengungkapkan bahwa PRA izin keluar rumah Senin sore (10/2) untuk COD, dengan pesan agar tidak pulang terlalu malam dari ayahnya. Kekhawatiran muncul ketika telepon seluler korban tak bisa dihubungi sejak pukul 19.00 WIB. Meskipun sempat tersambung sekitar pukul 01.00 WIB, panggilan tak diangkat. Keluarga baru mendapat kabar penemuan jenazah pada pagi harinya. Suwari menambahkan bahwa korban mengendarai sepeda motor Vario saat keluar rumah, dan keluarga tidak mengetahui barang apa yang akan ditransaksikan.
Widyawanto Adi Chandra, Kepala Dusun Pacarpeluk, memberikan kesaksian mengenai kondisi korban saat ditemukan. PRA masih mengenakan baju lengkap, yaitu baju jingga dan celana legging hitam. Terdapat luka di tubuhnya, dan mulutnya mengeluarkan darah dan busa saat diangkat dari sungai. Perhiasan seperti kalung dan cincin masih melekat di tubuh korban.
Dugaan Perampokan dan Langkah Selanjutnya
Hilangnya sepeda motor dan ponsel korban semakin memperkuat dugaan perampokan. Polisi masih terus mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap kronologi kejadian dan mengidentifikasi pelaku. Kasus ini menyoroti pentingnya kewaspadaan, terutama bagi remaja yang melakukan transaksi online. Pihak berwajib menghimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan menghindari tempat-tempat sepi saat melakukan transaksi COD.
Proses penyelidikan masih terus berlanjut. Polisi berkomitmen untuk mengungkap misteri kematian PRA dan memberikan keadilan bagi keluarga korban. Informasi lebih lanjut akan diupdate setelah penyelidikan lebih lanjut.