Misteri Kematian WNA Korsel di Purbalingga: Polisi Selidiki Penyebabnya
Polisi Purbalingga menyelidiki kematian seorang warga negara Korea Selatan (WNA) berusia 46 tahun yang ditemukan meninggal di dalam mobil di Kalimanah; penyebab kematian masih dalam penyelidikan.

Purbalingga, 18 Mei 2024 - Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga, Jawa Tengah, tengah menyelidiki kasus kematian seorang warga negara asing (WNA) berkebangsaan Korea Selatan. Korban, KS (46), ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya di wilayah Kalimanah, Purbalingga. Penemuan jenazah ini dilaporkan oleh seorang warga sekitar pukul 09.10 WIB pada Minggu, 18 Mei 2024. Polisi kini berupaya mengungkap penyebab pasti kematian WNA tersebut.
Kasus ini bermula dari laporan Triyanto (47), warga Kalimanah, yang melihat seorang pria diduga pingsan di dalam mobil Luxio putih bernomor polisi R 1083 FC yang terparkir dekat SPBU Kalimanah. Setelah mencoba membangunkan korban tanpa respons, petugas Polsek Kalimanah yang datang ke lokasi kemudian mendobrak pintu mobil dan menemukan KS telah meninggal dunia. Identitas korban berhasil diketahui setelah pemeriksaan awal oleh Tim Inafis Polres Purbalingga.
Kepala Polres Purbalingga, AKBP Achmad Akbar, didampingi Kasie Humas AKP Setyo Hadi, menyatakan bahwa jenazah KS saat ini masih berada di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian masih mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk mengungkap penyebab kematian KS. "Sampai sekarang masih dalam pemeriksaan di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto," ujar AKBP Achmad Akbar. "Nanti selengkapnya akan kami sampaikan," tambahnya.
Kronologi Penemuan Jenazah WNA Korsel
AKP Setyo Hadi menjelaskan kronologi penemuan jenazah KS. Laporan warga diterima Polsek Kalimanah sekitar pukul 09.10 WIB pada Minggu pagi. Saksi mata, Triyanto, melihat korban dalam kondisi tidak berdaya di dalam mobilnya. Setelah upaya membangunkan korban gagal, petugas kepolisian membuka paksa pintu mobil dan menemukan KS telah meninggal dunia. Tim Inafis Polres Purbalingga kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP, terungkap bahwa korban adalah KS (46), warga negara Korea Selatan yang berdomisili di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ia bekerja sebagai karyawan di PT Sung Chang Indonesia, Kelurahan Mewek, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga. Setelah pemeriksaan awal oleh petugas medis Puskesmas Kalimanah, jenazah KS langsung dibawa ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, untuk menjalani autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut guna menentukan penyebab kematiannya.
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan medis untuk memastikan penyebab kematian KS. "Kami masih mengumpulkan data dan informasi di lapangan, termasuk penyebab kematian," kata AKP Setyo Hadi. Informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah proses penyelidikan selesai dan hasil autopsi keluar.
Penyelidikan Penyebab Kematian
Polres Purbalingga berkomitmen untuk mengungkap penyebab kematian WNA Korsel tersebut secara tuntas. Proses penyelidikan masih berlangsung dan melibatkan berbagai pihak, termasuk tim medis forensik. Hasil autopsi dan pemeriksaan laboratorium akan menjadi kunci dalam mengungkap penyebab kematian KS.
Polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait aktivitas korban sebelum kematiannya. Informasi dari keluarga dan rekan kerja korban juga akan menjadi bagian penting dalam penyelidikan ini. Proses penyelidikan diharapkan dapat memberikan jawaban atas misteri kematian WNA Korsel di Purbalingga ini.
Pihak berwenang meminta masyarakat untuk bersabar dan menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian. Informasi yang tidak resmi dan spekulasi sebaiknya dihindari untuk menjaga agar proses penyelidikan berjalan lancar dan objektif. Polisi akan memberikan keterangan resmi kepada publik setelah semua fakta terungkap.
Kesimpulannya, kematian WNA Korsel di Purbalingga masih dalam penyelidikan. Polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap penyebab kematian korban. Hasil autopsi dan pemeriksaan medis lainnya akan menjadi penentu dalam mengungkap misteri ini.