WNA Norwegia Ditemukan Tewas di Sungai Sumatera Barat, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
Seorang warga negara Norwegia, Kielland Gabriel Wilhelm (71), ditemukan meninggal di Sungai Sirah, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat; polisi masih menyelidiki penyebab kematiannya.

Seorang warga negara asing (WNA) berkebangsaan Norwegia ditemukan meninggal dunia di Sungai Sirah, Jorong Lubuak Tabuan, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Kejadian ini menggemparkan warga sekitar dan menjadi fokus penyelidikan pihak kepolisian. Korban, yang bernama Kielland Gabriel Wilhelm (71), ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada Jumat pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Penemuan jenazah WNA tersebut bermula ketika seorang warga setempat, Chandra, pergi ke kebunnya sekitar pukul 07.00 WIB. Di sana, ia melihat seorang laki-laki dewasa tertelungkup di sungai dengan sepeda gunung di dekatnya. Mengetahui hal tersebut, Chandra segera melaporkan penemuannya kepada Wali Nagari (kepala desa).
Setelah menerima laporan, Polsek Pangkalan bersama tim medis segera menuju lokasi kejadian. Petugas kepolisian dan tim medis melakukan pemeriksaan awal terhadap jenazah korban. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan adanya beberapa luka pada tubuh korban, termasuk luka robek di belakang telinga kiri, luka sobek di telinga kiri, luka lecet dan memar di bahu kiri, serta luka yang diduga bekas gigitan ular di sekitar kepala.
Penyelidikan Kepolisian dan Temuan di Lokasi Kejadian
Kapolres Kabupaten Limapuluh Kota, AKBP Syaiful Wachid, saat dihubungi di Padang membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa identitas korban diketahui berdasarkan paspor yang ditemukan di lokasi kejadian. "Berdasarkan paspor yang bersangkutan, WNA ini berasal dari Norwegia dan ditemukan warga pukul 07.30 WIB di sebuah sungai dalam kondisi tidak bernyawa," ujar Kapolres.
Polisi mengamankan barang-barang milik korban, termasuk sepeda gunung, empat buah tas berisi pakaian, kain, tablet, telepon genggam, power bank, charger, dan uang pecahan rupiah. Semua barang tersebut dalam keadaan utuh dan telah diamankan sebagai barang bukti.
Meskipun pemeriksaan fisik sementara oleh dokter Puskesmas Pangkalan tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan, penyebab pasti kematian korban masih belum dapat dipastikan. "Untuk penyebab dan waktu kematian belum dapat diketahui karena butuh autopsi," tambah Kapolres Syaiful Wachid.
Dugaan Awal dan Proses Autopsi
Luka-luka yang ditemukan pada tubuh korban, termasuk dugaan bekas gigitan ular, menjadi fokus penyelidikan. Polisi akan melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lain. Proses autopsi akan melibatkan tim forensik untuk menganalisis lebih detail kondisi tubuh korban dan mencari petunjuk lebih lanjut.
Hasil autopsi nantinya akan menjadi kunci untuk mengungkap misteri kematian WNA Norwegia ini. Polisi juga akan memeriksa keterangan saksi-saksi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui kronologi kejadian dan memastikan tidak ada unsur kriminalitas dalam kasus ini.
Sementara itu, pihak kedutaan besar Norwegia di Indonesia telah dihubungi terkait kasus ini. Mereka akan bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia untuk membantu proses identifikasi dan pemulangan jenazah korban ke negara asalnya.
Kesimpulan
Kematian WNA Norwegia di Sungai Sirah, Kabupaten Limapuluh Kota, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Autopsi akan dilakukan untuk menentukan penyebab kematian dan proses investigasi akan terus berlanjut untuk mengungkap kronologi kejadian secara lengkap.