Misteri Keracunan di Panti Asuhan Purbalingga: 16 Anak Dilarikan ke Rumah Sakit
Penyelidikan polisi tengah berlangsung terkait dugaan keracunan massal yang menimpa 16 anak di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Darul Barokah, Purbalingga, setelah mereka mengonsumsi makanan kiriman pada Jumat sore.

Polisi Purbalingga menyelidiki kasus dugaan keracunan yang menimpa 16 anak di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Darul Barokah, Desa Selabaya, Sabtu (25/1). Kejadian bermula Jumat (24/1) sore, sekitar pukul 17.00 WIB, setelah anak-anak panti mengonsumsi makanan kiriman berupa nasi, ayam, tempe, timun, dan sambal.
Kronologi Kejadian
Sekitar pukul 18.30 WIB, beberapa anak mulai mengeluh mual, pusing, dan sakit perut. Gejala ini semakin parah hingga dini hari, beberapa anak bahkan muntah-muntah. Melihat kondisi ini, pengasuh panti langsung berkoordinasi dengan bidan desa dan membawa anak-anak ke Puskesmas Kalimanah.
Dari 24 anak penghuni panti, sebanyak 16 anak mengalami gejala keracunan. Sebanyak 13 anak dirawat di Puskesmas Kalimanah, sementara 3 anak lainnya dirujuk ke rumah sakit. Kapolsek Kalimanah, AKP Mubarok, menyatakan pihaknya telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium dan tengah menyelidiki asal muasal kiriman makanan tersebut.
Penyelidikan Polisi dan Kondisi Korban
AKP Mubarok menjelaskan, pihaknya telah memeriksa saksi dan mengumpulkan bukti. "Kami sudah melakukan pemeriksaan, meminta keterangan saksi, dan mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium untuk mengetahui secara pasti penyebab dugaan keracunan tersebut," ujar AKP Mubarok. Penyelidikan juga difokuskan pada orang yang mengirimkan makanan tersebut.
Kepala Puskesmas Kalimanah, Aan Isnaeni Fitrianto, menyatakan anak-anak yang dirawat mengalami gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, dan sakit perut. Ia menduga gejala tersebut berasal dari makanan yang mereka konsumsi. "Saat ini, kondisi anak-anak sudah mulai membaik, dan mereka masih dalam pemantauan," kata Aan.
Kesimpulan Sementara
Kasus dugaan keracunan ini masih dalam penyelidikan. Hasil laboratorium dan keterangan saksi akan menjadi kunci untuk mengungkap penyebab pasti kejadian dan siapa yang bertanggung jawab. Kondisi para korban saat ini terus dipantau dan berangsur membaik. Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini.