Misteri Mutilasi Jombang: Polisi Periksa Sejumlah Orang, Tes DNA Dilakukan
Penemuan mayat tanpa kepala di Jombang mengungkap dugaan kasus mutilasi; polisi memeriksa beberapa orang dan melakukan tes DNA untuk mengidentifikasi korban.

Penemuan mayat tanpa kepala di pematang sawah Dusun Mireng, Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Rabu, 12 Februari 2024, menggemparkan warga. Polisi Resor Jombang langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan. Kasus ini semakin menegangkan dengan ditemukannya potongan kepala beberapa hari kemudian di tepi Sungai Konto, yang kemudian dipastikan sebagai bagian dari mayat tanpa kepala tersebut. Proses identifikasi korban pun menjadi fokus utama penyelidikan.
Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa 3-4 orang yang diduga sebagai korban mutilasi. "Sudah kami cek kurang lebih 3-4 orang. Semua petunjuk sudah kami identifikasi, sudah kami datangi. Saat ini semua yang kami datangi masih hidup, sehingga masih identifikasi kembali," ungkap AKP Margono Suhendra di Jombang.
Polisi juga mengimbau warga yang merasa kehilangan anggota keluarga yang tidak bisa dihubungi untuk segera melapor. Informasi ini sangat krusial untuk mempercepat proses identifikasi dan mengungkap misteri di balik kasus mutilasi ini. Langkah proaktif ini diharapkan dapat membantu polisi dalam menghimpun informasi dan petunjuk penting.
Dugaan Korban dan Tes DNA
Salah satu orang yang diperiksa polisi adalah seorang pemuda berinisial AS (37), warga Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Kepala Desa Jatirejo, Arifah, membenarkan bahwa polisi telah mendatanginya untuk melakukan pemeriksaan terkait kasus ini. Polisi menduga AS adalah korban mutilasi, sehingga dilakukan pencocokan identitas.
Keluarga AS telah menjalani tes DNA untuk memastikan kecocokan genetik dengan potongan tubuh yang ditemukan. "Saya bisa dampingi bahwa beliaunya diminta untuk tes DNA untuk menyamakan bahwa ini jenazah ini AS atau bukan," jelas Arifah. Hasil tes DNA ini diharapkan dapat memberikan kepastian identitas korban.
AS diketahui bekerja di sebuah percetakan di Mojokerto dan terakhir kali dihubungi pada Sabtu, 8 Februari 2024. Keluarga sempat merasa lega ketika ada seseorang yang mengaku sebagai AS menghubungi mereka dan menyatakan berada di Bali. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi memastikan bahwa orang tersebut bukanlah AS.
Kronologi Penemuan Mayat dan Potongan Kepala
Mayat tanpa kepala ditemukan dalam kondisi tanpa baju dan kulitnya agak kering di pematang sawah. Beberapa hari kemudian, potongan kepala ditemukan di tepi Sungai Konto. Petugas kepolisian langsung mengamankan potongan kepala tersebut untuk dilakukan autopsi.
Hasil autopsi memastikan bahwa potongan kepala tersebut merupakan bagian dari mayat tanpa kepala yang ditemukan sebelumnya. Temuan ini semakin memperkuat dugaan kasus mutilasi dan menjadi bukti penting dalam proses penyelidikan.
Polisi terus berupaya mengungkap kasus ini secara tuntas. Proses identifikasi korban dan pencarian pelaku masih terus dilakukan. Semoga kasus ini segera terungkap dan keadilan dapat ditegakkan.
Warga diimbau untuk tetap tenang dan memberikan informasi yang sekiranya dapat membantu pihak kepolisian dalam mengungkap kasus mutilasi ini. Kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat.