Potongan Tubuh Korban Mutilasi Tulungagung Dikirim ke RS Bhayangkara Kediri untuk Identifikasi
Tiga potongan tubuh korban mutilasi di Tulungagung, berupa kepala dan dua kaki, dikirim ke RS Bhayangkara Kediri untuk proses identifikasi forensik guna mengungkap kasus tersebut.
Petugas Instalasi Kedokteran Forensik RSUD dr. Iskak Tulungagung mengirimkan tiga potongan tubuh korban mutilasi ke RS Bhayangkara Kediri pada Selasa, 28 Januari 2024. Potongan tubuh tersebut terdiri dari kepala dan sepasang kaki, yang sebelumnya disimpan di kamar jenazah RSUD dr. Iskak. Pengiriman ini dilakukan atas permintaan tim forensik RS Bhayangkara Kediri, setelah pemeriksaan potongan tubuh lainnya selesai dilakukan di sana.
Pihak RSUD dr. Iskak Tulungagung enggan berkomentar lebih lanjut, dengan alasan penanganan kasus telah diambil alih oleh RS Bhayangkara Kediri. Hal senada disampaikan oleh seorang petugas Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) RSUD dr. Iskak sebelum proses pengiriman potongan tubuh tersebut.
Sementara itu, Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko, Kepala RS Bhayangkara Kediri, membenarkan penerimaan potongan tubuh tersebut dalam dua boks terpisah. Ia menjelaskan bahwa kondisi potongan tubuh, baik kepala maupun kaki, sudah membusuk saat tiba di rumah sakit.
Kronologi penemuan potongan tubuh korban mutilasi ini dimulai pada Minggu, 26 Januari 2024. Potongan kepala ditemukan di pinggir jalan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Pada hari yang sama, potongan kaki ditemukan di kawasan hutan Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.
Potongan kaki awalnya disimpan di kamar jenazah RSUD dr Harjono Ponorogo, sebelum kemudian dipindahkan ke RSUD dr Iskak Tulungagung pada Senin malam, 27 Januari 2024. Meskipun awalnya direncanakan pemeriksaan forensik dilakukan di Tulungagung, akhirnya diputuskan untuk memindahkannya ke RS Bhayangkara Kediri untuk proses identifikasi yang lebih komprehensif.
Menurut Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko, pemeriksaan forensik di RS Bhayangkara Kediri bertujuan untuk identifikasi korban dan memastikan ada atau tidaknya tanda-tanda kekerasan lain pada potongan tubuh tersebut. Proses identifikasi dan analisis forensik masih berlangsung hingga saat ini untuk mengungkap fakta lebih lanjut terkait kasus mutilasi yang menghebohkan tersebut.
Kasus mutilasi ini masih dalam tahap penyelidikan. Proses identifikasi di RS Bhayangkara Kediri diharapkan dapat memberikan petunjuk penting dalam mengungkap pelaku dan motif di balik kejahatan ini. Kepolisian terus bekerja keras untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas dan memberikan keadilan bagi korban.