Modifikasi Cuaca Jakarta Optimalkan Penyemaian Antisipasi Hujan Lebat
BPBD DKI Jakarta optimalkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah barat dan barat laut untuk mengantisipasi potensi hujan lebat sesuai peringatan BMKG.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mengoptimalkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengantisipasi potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hal ini dilakukan berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Sesuai supervisi BMKG, sortie pertama difokuskan di wilayah barat, barat daya Banten, dan perairan Selat Sunda," jelas Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta sekaligus juru bicara OMC Jakarta 2025, Michael Sitanggang, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/3).
Operasi Modifikasi Cuaca ini merupakan langkah proaktif untuk mengurangi dampak negatif dari potensi hujan lebat, seperti banjir dan genangan air. BPBD DKI Jakarta bekerja sama dengan BMKG untuk memastikan efektivitas penyemaian awan.
Optimalisasi Penyemaian Awan di Wilayah Barat
Pada hari ketujuh pelaksanaan OMC, telah dilakukan tiga sortie penyemaian menggunakan 2,4 ton bahan semai higroskopis. Sortie pertama difokuskan di wilayah barat, barat daya Banten, dan perairan Selat Sunda. Sortie kedua menyasar area barat, barat laut Merak Banten, perairan Selat Sunda, serta Laut Jawa bagian utara. Sedangkan sortie ketiga menargetkan pesisir Serang, Selat Sunda, dan Laut Jawa bagian Utara. Total durasi penerbangan ketiga sortie tersebut mencapai 6 jam 15 menit.
Michael Sitanggang menambahkan, sejak dimulai pada 11 Maret 2025, OMC Jakarta telah berhasil melaksanakan 18 sortie dengan total penggunaan bahan semai mencapai 14,4 ton dan waktu terbang kumulatif mencapai 38 jam. Hal ini menunjukkan komitmen BPBD DKI Jakarta dalam upaya mitigasi bencana hidrometeorologi.
Strategi penyemaian awan yang terfokus pada wilayah barat hingga barat laut didasarkan pada prediksi BMKG tentang potensi hujan lebat di wilayah tersebut. Pendekatan ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif hujan di Jakarta.
BMKG Prediksi Hujan Lebat di Jakarta dan Sekitarnya
BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada siang hingga dini hari. Prediksi ini didasarkan pada analisis dinamika atmosfer dan peningkatan Indeks Surge.
Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menjelaskan bahwa peningkatan Indeks Surge yang tercatat sebesar +6.1, meskipun belum signifikan, berpotensi memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah Jawa Bagian Barat, termasuk Jakarta. Nilai CENS juga menunjukkan signifikansi pada tanggal 17 dan 18 Maret 2025 yang mendukung prediksi tersebut.
Budi Harsoyo menekankan pentingnya antisipasi terhadap potensi hujan lebat ini. Oleh karena itu, strategi OMC difokuskan pada penyemaian di wilayah barat hingga barat laut untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap Jakarta.
Kerja sama antara BPBD DKI Jakarta dan BMKG dalam pelaksanaan OMC ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya mitigasi bencana. Dengan pemantauan dan antisipasi yang tepat, diharapkan dampak negatif dari potensi hujan lebat dapat diminimalisir.
Operasi Modifikasi Cuaca ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di Jakarta. BPBD DKI Jakarta berkomitmen untuk terus memantau situasi dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi warga Jakarta.