Montir Diduga Keroyok Konsumen di Jakarta Utara, Korban Alami Luka Berdarah
Dua montir di Jakarta Utara diduga mengeroyok konsumen yang protes karena motornya tak kunjung beres setelah diservis, mengakibatkan korban mengalami luka pendarahan dan lebam.

Seorang konsumen berinisial MU menjadi korban pengeroyokan oleh dua orang montir di sebuah bengkel sepeda motor di Jakarta Utara. Peristiwa yang terjadi pada Minggu, 2 Maret 2025, pukul 13.00 WIB di Jalan Pembangunan 3 RT.006/009, Rawabadak Utara, Koja, Jakarta Utara ini bermula dari protes korban atas servis motornya yang dinilai tidak memuaskan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangannya di Jakarta, Senin, menjelaskan kronologi kejadian. Korban MU merasa tidak puas karena sepeda motornya yang baru diservis sudah kembali bermasalah dalam waktu kurang dari sehari. Ketidakpuasan ini memicu cekcok mulut antara korban dan kedua montir, berinisial B dan MB.
Meskipun ada kesepakatan untuk servis ulang jika masalah berulang, salah satu montir, B, justru emosi dan melakukan pemukulan berulang kali ke wajah korban. Montir lainnya, MB, ikut serta dengan mencekik leher korban dan menyeretnya ke tembok sebelum akhirnya keduanya mengeroyok korban.
Kronologi Pengeroyokan di Bengkel Sepeda Motor
Perselisihan antara korban dan kedua montir berawal dari keluhan korban atas kualitas servis yang diberikan. Sepeda motor korban yang baru saja diservis mengalami kerusakan kembali dalam waktu singkat. Hal ini membuat korban merasa dirugikan dan memprotes pelayanan bengkel tersebut. Meskipun sudah ada kesepakatan untuk servis ulang, situasi justru memanas dan berujung pada aksi kekerasan.
Menurut keterangan polisi, pelaku B memulai penyerangan dengan memukul wajah korban secara berulang kali. Pelaku MB kemudian ikut terlibat dengan mencekik leher korban dan menyeretnya ke tembok. Keduanya kemudian melancarkan aksi pengeroyokan terhadap korban.
Aksi kekerasan yang dilakukan kedua montir tersebut mengakibatkan korban mengalami luka cukup serius. Korban mengalami pendarahan di hidung, luka lebam di wajah, luka cakar di tangan kanan, dan merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
Setelah kejadian tersebut, korban langsung melaporkan kasus pengeroyokan ini ke Polres Jakarta Utara.
Kondisi Korban dan Tindakan Kepolisian
Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami sejumlah luka serius. Luka pendarahan di hidung, luka lebam di wajah, dan luka cakar di tangan kanan menjadi bukti kekerasan yang dialaminya. Selain itu, korban juga merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat penganiayaan tersebut.
Pihak kepolisian telah menerima laporan dari korban dan saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kasus ini secara tuntas. Kedua pelaku pengeroyokan, B dan MB, kini menjadi target penyelidikan dan akan dimintai keterangan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.
Polisi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk memperkuat bukti dan memastikan keadilan bagi korban. Proses hukum akan terus berjalan hingga pelaku mendapatkan sanksi yang setimpal atas perbuatannya.
Kasus ini menjadi perhatian publik dan menyoroti pentingnya profesionalisme dan etika dalam memberikan layanan kepada konsumen. Perilaku kekerasan yang dilakukan oleh kedua montir tersebut tidak dapat dibenarkan dan harus mendapatkan hukuman yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi bengkel-bengkel sepeda motor untuk selalu mengutamakan pelayanan yang baik dan profesional kepada konsumen. Komunikasi yang baik dan penyelesaian masalah secara damai harus menjadi prioritas utama untuk menghindari insiden serupa di masa mendatang.