Mosaic Indonesia Pasang Panel Surya di Masjid Buya Syafii Maarif: Energi Terbarukan untuk Sumbar
Mosaic Indonesia luncurkan program sedekah energi dengan memasang panel surya 5.500 Watt Peak di Masjid Buya Syafii Maarif, Sijunjung, Sumatera Barat, guna mengatasi masalah pemadaman listrik dan mendukung keberlanjutan.

Masjid Buya Syafii Maarif di Sumpur Kudus Selatan, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, kini telah memanfaatkan energi terbarukan berkat pemasangan panel surya oleh organisasi Muslims for Shared Action on Climate Impact (Mosaic) Indonesia. Pemasangan yang dilakukan pada bulan Mei 2024 ini bertujuan untuk mengatasi masalah pemadaman listrik yang sering terjadi di daerah tersebut dan sekaligus mendukung upaya beralih ke energi bersih. Inisiatif ini merupakan bagian dari program sedekah energi Mosaic Indonesia yang telah berjalan sejak tahun 2022.
Menurut Perwakilan Mosaic Indonesia, M. Syahdiladarama, pemilihan Masjid Buya Syafii Maarif didasarkan pada beberapa pertimbangan, termasuk intensitas cahaya matahari di lokasi dan peran penting masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat. Masalah pemadaman listrik yang sering dikeluhkan warga setempat juga menjadi faktor utama. "Kami berharap panel surya ini bisa menggantikan posisi genset dan memberikan listrik yang lebih stabil," ujar Syahdiladarama.
Program ini tidak hanya sebatas pemasangan panel surya. Mosaic Indonesia juga memberikan pelatihan kepada warga setempat tentang perawatan dan penggunaan panel surya, memastikan keberlanjutan program ini. Hal ini sejalan dengan komitmen Mosaic Indonesia untuk memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan energi terbarukan.
Panel Surya Hybrid di Masjid Buya Syafii Maarif
Sistem panel surya yang dipasang di Masjid Buya Syafii Maarif berkapasitas 5.500 Watt Peak, mampu mendukung kebutuhan listrik sebesar 3.500 Volt Ampere. Sistem ini dilengkapi dengan baterai berkapasitas 9.600 Watt, yang memungkinkan operasional selama sekitar satu setengah hari jika baterai terisi penuh. Uniknya, sistem ini menggunakan sistem hybrid, menggabungkan energi surya sebagai sumber utama dengan PLN sebagai cadangan saat kondisi cuaca mendung.
Dengan sistem hybrid ini, diharapkan masjid tetap dapat beroperasi optimal meskipun terjadi perubahan cuaca yang mempengaruhi penyerapan energi matahari oleh panel surya. Sistem ini memastikan ketersediaan listrik yang andal untuk kegiatan keagamaan dan aktivitas masyarakat di sekitar masjid.
Sistem ini dirancang untuk memastikan adzan tetap berkumandang lima kali sehari tanpa terganggu oleh pemadaman listrik. Hal ini menunjukkan komitmen Mosaic Indonesia untuk mendukung kegiatan keagamaan sekaligus mempromosikan penggunaan energi terbarukan.
Dampak Positif bagi Masyarakat Sumpur Kudus Selatan
Wali Nagari Sumpur Kudus Selatan, Khairul Basri, menyambut positif pemasangan panel surya ini. Ia mengungkapkan bahwa pemadaman listrik sering terjadi di daerah tersebut, bahkan hingga 24 jam saat hujan. "Dengan adanya tenaga surya ini kami senang, biasanya dalam satu minggu ada lima hingga 10 kali listrik padam. Bahkan, ketika hujan, listrik padam bisa 24 jam," ujarnya.
Pemasangan panel surya ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dengan menyediakan akses listrik yang lebih andal dan stabil. Selain itu, inisiatif ini juga menjadi contoh nyata penerapan energi terbarukan di daerah pedesaan.
Program ini juga memberikan dampak pelatihan bagi warga setempat, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang energi terbarukan. Hal ini membuka peluang bagi pengembangan ekonomi lokal dan kemandirian energi di masa depan.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk beralih ke energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim.