12.520 RTS di Sulbar Ajukan Bantuan Pasang Baru Listrik
Sebanyak 12.520 rumah tangga sasaran (RTS) di Sulawesi Barat mengajukan bantuan pemasangan listrik baru ke Kementerian ESDM, guna mengatasi permasalahan akses listrik bagi 36.000 RTS di enam kabupaten.

Mamuju, 09 September 2023 (ANTARA) - Permasalahan akses listrik di Sulawesi Barat (Sulbar) terus menjadi fokus perhatian. Sebanyak 12.520 rumah tangga sasaran (RTS) di provinsi tersebut telah mengajukan permohonan bantuan pemasangan listrik baru kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Permohonan ini diajukan sebagai upaya untuk mengatasi kurangnya akses listrik yang dialami oleh ribuan rumah tangga di wilayah tersebut.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulbar, Mohammad Ali Chandra, mengumumkan hal ini di Mamuju pada Minggu lalu. Ia menjelaskan bahwa dari total 36.000 RTS di enam kabupaten Sulbar yang belum menikmati listrik, sebanyak 12.520 RTS telah resmi diusulkan untuk mendapatkan bantuan pemasangan listrik baru. Angka ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan akses energi bagi masyarakat Sulbar.
Lebih lanjut, Chandra menjelaskan bahwa 36.000 RTS yang belum teraliri listrik tersebar di 19 desa di Sulbar. Sebanyak 11 desa berada di Kabupaten Mamuju, dan 8 desa lainnya terletak di Kabupaten Mamasa. Kondisi ini menggambarkan tantangan geografis yang dihadapi dalam upaya pemerataan akses listrik di Sulbar. Upaya untuk mengatasi hal ini membutuhkan strategi yang terintegrasi dan komprehensif.
Menyelesaikan Masalah Akses Listrik di Sulbar
Pemerintah Provinsi Sulbar memiliki rencana jangka panjang untuk mengatasi permasalahan akses listrik ini. Selain mengusulkan bantuan pemasangan listrik baru, Pemprov Sulbar juga berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur listrik. Hal ini meliputi pembangunan jaringan listrik ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau dan peningkatan kapasitas pembangkit listrik yang sudah ada. "Pemprov Sulbar juga akan mengalokasikan anggaran untuk program bantuan pasang baru listrik agar seluruh masyarakat Sulbar dapat menikmati listrik," kata Chandra.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah masyarakat yang mendapatkan pelayanan listrik di Sulbar, yang memiliki jumlah penduduk mencapai 1,5 juta jiwa. Dengan demikian, pemerataan akses energi dapat terwujud dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah menyadari pentingnya akses listrik untuk mendukung berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perekonomian.
Tidak hanya berfokus pada infrastruktur konvensional, Dinas ESDM Sulbar juga mendorong pemanfaatan energi terbarukan. Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), dan biomassa menjadi bagian dari strategi untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Pemanfaatan energi terbarukan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Pemilihan jenis pembangkit listrik terbarukan akan disesuaikan dengan potensi lokal masing-masing daerah. Hal ini menunjukkan pendekatan yang terukur dan efisien dalam pengembangan energi terbarukan di Sulbar. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Sulbar.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun terdapat upaya signifikan dari pemerintah, tantangan dalam pemerataan akses listrik di Sulbar masih cukup besar. Kondisi geografis yang beragam dan tersebarnya pemukiman penduduk di daerah terpencil menjadi kendala utama. Namun, dengan komitmen dan strategi yang tepat, diharapkan permasalahan ini dapat teratasi secara bertahap.
Pengusulan bantuan pemasangan listrik baru kepada Kementerian ESDM merupakan langkah penting dalam upaya tersebut. Dukungan dari pemerintah pusat sangat krusial untuk memastikan keberhasilan program ini. Diharapkan, dengan adanya bantuan tersebut, semakin banyak masyarakat Sulbar yang dapat menikmati akses listrik dan merasakan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari.
Ke depannya, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program ini. Pemantauan dan evaluasi secara berkala juga diperlukan untuk mengidentifikasi kendala dan melakukan penyesuaian strategi agar target pemerataan akses listrik di Sulbar dapat tercapai.
Dengan adanya komitmen kuat dari berbagai pihak, diharapkan seluruh masyarakat Sulbar dapat menikmati akses listrik yang andal dan terjangkau. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Sulbar secara keseluruhan.