Museum NTB Kaya Raya! Terima Hibah 90 Koleksi Antik dari Kolektor
Museum Negeri NTB menerima hibah 90 benda bersejarah dari kolektor Amirin Abdurrahim, memperkaya koleksi museum dan mengangkat nilai sejarah lokal dan nasional.
Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) baru saja menerima tambahan koleksi yang luar biasa! Amirin Abdurrahim, seorang kolektor barang antik dari Monjok Baru, Kota Mataram, telah dengan murah hati menghibahkan 90 artefak bersejarah kepada museum pada tanggal 23 Januari lalu. Ini merupakan peristiwa langka dan patut diapresiasi.
Mengapa hibah ini begitu penting? Ketua Tim Kurasi Museum NTB, Bunyamin, menjelaskan bahwa kolektor yang mau melepaskan koleksi pribadinya, apalagi tanpa imbalan, sudah sangat jarang terjadi. Koleksi ini mencakup berbagai artefak, mulai dari keramik kuno, kere alang (sejenis kain tenun), tombak, hingga pedang peninggalan Belanda. Semua benda tersebut memiliki nilai sejarah yang signifikan, baik bagi NTB maupun Indonesia.
Banyak dari koleksi tersebut berasal dari Pulau Sumbawa, khususnya yang berkaitan erat dengan Kesultanan Sumbawa. Menurut Bunyamin, leluhur Amirin sendiri merupakan pejabat di kesultanan tersebut. Beberapa benda memiliki kisah unik, misalnya kere alang bermotif ayam dari benang perak yang konon merupakan hadiah dari Meraja Bini Dewa Masmawa Sultan Kaharuddin III. Ada juga lima tombak dan pedang Belanda yang diperkirakan berasal dari tahun 1940-an.
Bunyamin menambahkan, "Nilai sejarah ini merupakan kekayaan yang tidak tergantikan. Belum lagi koleksi keramik sebanyak 44 buah yang jika ditilik lebih lanjut memiliki banyak kemiripan dengan koleksi milik museum yang tentu saja bernilai tinggi." Hibah ini benar-benar memperkaya khazanah Museum NTB.
Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, mengatakan hibah ini semakin mengukuhkan posisi museum di kancah internasional. "Kami sudah membuktikan nilai koleksi Museum NTB diperhitungkan dunia internasional. Keikutsertaan Museum NTB dalam pameran internasional Islamic Arts Biennale menunjukkan bahwa kami mampu mengeksplorasi nilai koleksi dengan baik, sehingga dapat disejajarkan di pentas global," ujarnya.
Amirin Abdurrahim sendiri menjelaskan alasan di balik keputusannya. Ia dan istrinya sudah lanjut usia, sementara anak-anak mereka tinggal di luar daerah. "Saya dan istri kini sudah tua, sedangkan umur siapa yang tahu. Anak-anak saya semuanya ada di luar daerah, sehingga siapa lagi yang akan melanjutkan untuk merawat benda-benda ini? Ini juga menjadi salah satu alasan saya untuk menghibahkan sebagian besar koleksi pribadi saya ke museum," kata Amirin.
Amirin memiliki lebih dari 100 koleksi barang bersejarah di rumahnya, termasuk tenun, senjata, keramik, benda etnografi, dan botol kaca peninggalan Belanda. Sebagian besar terawat baik, namun beberapa membutuhkan perawatan konservasi dari pihak museum. Dengan hibah ini, Museum NTB semakin lengkap dan siap untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia.