Muslimat NU dan Syeikh Syahawi Santuni 1000 Anak Yatim di Kongres XVIII
PP Muslimat NU bersama Syeikh Syahawi dari Mesir menyantuni 1000 anak yatim di Surabaya sebagai bagian dari Kongres XVIII, menekankan pentingnya merawat dan melindungi anak yatim.
![Muslimat NU dan Syeikh Syahawi Santuni 1000 Anak Yatim di Kongres XVIII](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191702.713-muslimat-nu-dan-syeikh-syahawi-santuni-1000-anak-yatim-di-kongres-xviii-1.jpg)
Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Selasa (11/2), diwarnai dengan kegiatan mulia: santunan kepada 1000 anak yatim piatu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh PP Muslimat NU berkolaborasi dengan ulama terkemuka asal Mesir, Syeikh Syahawi. Kehadiran Syeikh Syahawi menambah khidmat acara yang sarat makna ini.
Berkah Santunan Anak Yatim
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Menyantuni anak yatim, menurutnya, merupakan perintah langsung dari Allah yang memiliki pahala berlimpah. Khofifah juga menyampaikan rasa syukur atas kehadiran tokoh-tokoh penting, termasuk Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, beserta beberapa penasehat menteri dari Malaysia.
"Di sini yang hadir ada ulama besar dari Mesir, Syekh Syahawi. Semoga anak-anakku di sini menjadi anak yang shaleh shalehah dan ilmunya manfaat barokah," kata Khofifah, penuh harap bagi anak-anak yatim yang disantuni.
Khofifah juga menyampaikan harapannya agar anak-anak yatim tersebut dapat meraih cita-cita setinggi mungkin. "Mudah-mudahan anak-anak di sini bisa menuntut ilmu dan menggapai cita-citanya setinggi mungkin. Ada yang jadi guru besar, jadi duta besar dan diplomat," tambahnya, memberikan semangat dan motivasi bagi anak-anak yatim.
Agenda Santunan dan Kongres
Khofifah menjelaskan bahwa agenda santunan anak yatim ini telah direncanakan jauh sebelum adanya perubahan jadwal pembukaan kongres oleh Presiden. Santunan ini merupakan tradisi Muslimat NU sebelum acara besar, sehingga kegiatan ini tetap dilaksanakan sesuai rencana awal. Selain santunan, siang harinya dilanjutkan dengan pengarahan pleno kongres di Asrama Haji, yang dihadiri oleh Ketua Umum PBNU.
Pesan Penting dari Syeikh Syahawi
Syeikh Syahawi, dalam tausiyahnya, menekankan pentingnya mengurus dan memelihara anak yatim. Beliau menyampaikan bahwa setiap orang memiliki kewajiban untuk memenuhi hak-hak anak yatim. "Berikanlah kepada anak yatim hak-hak mereka. Yang kedua adalah sesungguhnya orang-orang yang merampas memakan hak-hak anak yatim secara dzalim, sesungguhnya di dalam perutnya adalah api neraka," tegas Syeikh Syahawi, mengingatkan akan pentingnya keadilan dan tanggung jawab.
Syeikh Syahawi juga mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, yang menjelaskan kedekatan posisi orang yang mengurus anak yatim dengan Rasulullah SAW di hari akhir. "Nabi Muhammad bersabda bahwa aku dan orang-orang yang mengurus anak yatim kedudukannya seperti jari telunjuk dan tengah yang berdekatan," ujarnya, menekankan keutamaan perbuatan mulia ini.
Syeikh Syahawi mengajak seluruh umat untuk menyayangi dan melindungi anak yatim, serta melarang segala bentuk penzaliman terhadap mereka. Ia meyakinkan bahwa Allah SWT akan memberikan pahala besar bagi mereka yang berbuat baik kepada anak yatim.
Kesimpulan
Kegiatan santunan 1000 anak yatim oleh Muslimat NU dan Syeikh Syahawi menjadi bukti nyata kepedulian terhadap generasi penerus bangsa. Acara ini tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga pesan moral yang mendalam tentang pentingnya melindungi dan menyayangi anak yatim, serta menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan.