Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Arab Saudi, Mesir, dan Negara Arab Bahas Dukungan untuk Palestina
Arab Saudi, Mesir, dan Negara Arab Bahas Dukungan untuk Palestina

Menteri luar negeri Arab Saudi, Mesir, Yordania, UEA, dan Qatar bertemu di Doha untuk membahas dukungan dunia Arab bagi Palestina, termasuk rencana rekonstruksi Gaza senilai 53 miliar dolar AS.

Grand Syekh Al-Azhar dan Ulama Dunia Tolak Keras Rencana Pemindahan Warga Palestina
Grand Syekh Al-Azhar dan Ulama Dunia Tolak Keras Rencana Pemindahan Warga Palestina

Grand Syekh Al-Azhar dan para ulama dunia menolak rencana pemindahan warga Palestina, menegaskan dukungan pada perjuangan rakyat Palestina dan menyerukan persatuan umat Islam.

Mesir Pimpin Rekonstruksi Gaza, Kerja Sama Palestina & Dukungan Internasional
Mesir Pimpin Rekonstruksi Gaza, Kerja Sama Palestina & Dukungan Internasional

Mesir memimpin rencana rekonstruksi Gaza dengan koordinasi Palestina, negara Arab, dan dukungan internasional, menolak rencana pemukiman kembali ala Trump yang dianggap sebagai pembersihan etnis.

KTT Liga Arab Bahas Isu Palestina: Tanggapan atas Rencana Pemukiman Ulang
KTT Liga Arab Bahas Isu Palestina: Tanggapan atas Rencana Pemukiman Ulang

Liga Arab berencana menggelar KTT darurat untuk membahas rencana kontroversial pemukiman ulang warga Palestina, yang memicu kecaman luas dari negara-negara Arab dan internasional.

Kecaman Keras Dunia Arab terhadap Rencana Trump Soal Gaza
Kecaman Keras Dunia Arab terhadap Rencana Trump Soal Gaza

Rencana Presiden Trump untuk mengambil alih dan merelokasi warga Gaza mendapat kecaman keras dari negara-negara dan organisasi Arab, yang menolak keras usulan tersebut dan menegaskan dukungan pada kemerdekaan Palestina.

HNW Dukung Kolaborasi Internasional Gagalkan Rencana Trump di Gaza
HNW Dukung Kolaborasi Internasional Gagalkan Rencana Trump di Gaza

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mendorong kerja sama internasional untuk membatalkan rencana kontroversial Presiden Trump yang hendak merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza, dinilai sebagai bentuk pembersihan etnis dan penjajahan baru.