Obesitas: Penyebab Utama Berbagai Penyakit, Kata Guru Besar UI
Guru Besar FK UI, Prof. Novi Silvia Hardiany, mengungkapkan obesitas sebagai pemicu utama berbagai penyakit kronis karena memicu peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, yang dibuktikan dengan peningkatan prevalensi obesitas secara global dan di Indone
![Obesitas: Penyebab Utama Berbagai Penyakit, Kata Guru Besar UI](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230149.589-obesitas-penyebab-utama-berbagai-penyakit-kata-guru-besar-ui-1.jpg)
Depok, 6 Februari 2024 - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan seputar obesitas. Prof. Dr. dr. Novi Silvia Hardiany, M.Biomed, Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), menyatakan bahwa obesitas menjadi salah satu penyebab utama munculnya berbagai penyakit. Pernyataan ini disampaikan langsung di Depok, Jawa Barat.
Obesitas dan Peradangan Kronis
Menurut Prof. Novi Silvia, obesitas dikaitkan dengan peradangan sistemik kronis tingkat rendah pada jaringan lemak. Penumpukan lemak berlebih melepaskan sitokin proinflamasi, memicu peradangan dan kerusakan oksidatif akibat peningkatan reactive oxygen species (ROS). ROS merupakan molekul berbahaya yang dapat merusak sel-sel tubuh.
Akumulasi ROS yang berlebihan menyebabkan stres oksidatif. Kondisi ini merusak makromolekul penting seperti lipid, protein, karbohidrat, dan DNA di dalam sel. Dampaknya sangat signifikan terhadap kesehatan tubuh.
Dampak Obesitas pada Sel Tubuh
Peradangan dan stres oksidatif akibat obesitas memicu penuaan seluler. Sel-sel yang menua akan berhenti membelah dan tidak dapat kembali ke kondisi semula. Sel-sel yang menua ini sulit dihancurkan dan menghasilkan senescence-associated secretory phenotype (SASP). Akumulasi sel-sel yang menua ini dapat mempercepat kerusakan organ dan memicu berbagai penyakit kronis.
Beberapa penyakit yang dipicu oleh akumulasi sel menua antara lain diabetes tipe-2, penyakit kardiovaskular, penyakit perlemakan hati non-alkoholik, dan berbagai jenis kanker. Angka kejadian penyakit-penyakit ini terus meningkat seiring dengan meningkatnya kasus obesitas.
Peningkatan Prevalensi Obesitas
Data global menunjukkan peningkatan prevalensi obesitas yang mengkhawatirkan. Sejak tahun 1975 hingga 2022, prevalensi obesitas meningkat hingga tiga kali lipat. Indonesia juga mengalami peningkatan prevalensi obesitas di semua kelompok umur. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan peningkatan tajam, terutama di kalangan orang dewasa; dari 28,9 persen pada tahun 2013 menjadi 35,4 persen pada tahun 2018.
Upaya Pencegahan
Prof. Novi Silvia menjelaskan pentingnya upaya pencegahan untuk mengatasi masalah ini. Berdasarkan penelitian dan kajian literatur, ada tiga strategi utama yang dapat dilakukan untuk mencegah penuaan seluler dan mengurangi akumulasi sel yang menua. Ketiga strategi tersebut adalah:
- Pembatasan kalori
- Penghambatan stres oksidatif dengan antioksidan
- Penghancuran sel senescence dan SASP dengan pendekatan senoterapeutik
Kesimpulannya, obesitas bukan hanya masalah estetika, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan. Pencegahan dan penanganan obesitas sangat penting untuk mengurangi risiko berbagai penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup.