OJK Pastikan: IPO Tetap Lancar Meski Pasar Saham Tertekan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan tidak ada penundaan IPO meskipun pasar saham sedang mengalami tekanan, dengan sekitar 20 calon emiten dalam pipeline.

Jakarta, 4 Maret 2025 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan kepastian bahwa hingga saat ini belum ada penundaan atau pembatalan rencana penawaran saham perdana (IPO) dari calon emiten, meskipun pasar saham sedang mengalami tekanan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulanan (RDKB) Februari 2025 di Jakarta.
Inarno Djajadi mengakui bahwa kondisi pasar dan timing sangat krusial dalam menentukan keberhasilan IPO dan menilai minat investasi. Ia menegaskan, "Betul kondisi pasar itu sangat menentukan. Tetapi sampai saat ini, kami belum melihat adanya penundaan atau pembatalan dari calon emiten yang akan IPO. Sampai saat ini kami belum melihat hal tersebut." Pernyataan ini memberikan sinyal positif bagi calon emiten dan investor yang tengah memantau situasi pasar.
Sekitar 20 calon emiten dari berbagai sektor, termasuk manufaktur, food and beverage, transportasi, dan jasa lainnya, saat ini tengah bersiap untuk melakukan IPO. Meskipun OJK belum dapat mengungkapkan secara detail identitas calon emiten tersebut, kepastian terkait kelanjutan proses IPO ini diharapkan dapat menenangkan pasar dan mendorong kepercayaan investor.
IPO Tetap Berjalan, OJK Perkuat Kualitas Emiten
OJK berkomitmen untuk meningkatkan kualitas emiten yang melakukan IPO melalui pendekatan komprehensif yang melibatkan seluruh pihak terkait, termasuk bursa, penjamin emisi efek, dan profesi penunjang. Inarno Djajadi menyatakan bahwa OJK mendorong peningkatan due diligence untuk memastikan kredibilitas calon emiten. "Untuk itu kami juga sudah bertemu untuk beberapa dari penjamin emisi efek dan juga profesi penunjang serta Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menerima masukan. Kami beberapa kali sudah bertemu mengenai hal tersebut," jelasnya.
Langkah ini diambil untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses IPO. OJK juga telah menerima masukan untuk meningkatkan pengenalan calon investor dan sumber dana mereka, terutama bagi investor yang mendapatkan penjatahan pasti. Selain itu, ada usulan untuk meningkatkan free float minimum dan memprioritaskan kualitas emiten daripada kuantitas.
OJK secara aktif berupaya meningkatkan kualitas due diligence yang dilakukan oleh penjamin emisi efek. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyiapkan Rancangan POJK terkait pengendalian internal dan perilaku perusahaan efek yang bertindak sebagai penjamin emisi efek dan perantara pedagang efek. Rancangan POJK ini akan mengatur lebih detail kewajiban dan tanggung jawab penjamin emisi efek dalam proses penawaran umum.
Peningkatan Transparansi dan Mekanisme Lock-up
Untuk meningkatkan transparansi dan tanggung jawab emiten terkait penggunaan dana yang tercantum dalam prospektus, OJK sedang mengkaji perbaikan ketentuan yang berlaku. Selain itu, OJK juga sedang mengkaji mekanisme lock-up saham yang lebih efektif bagi pemegang saham yang terikat oleh kewajiban lock-up. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen OJK dalam menciptakan pasar modal yang lebih sehat, transparan, dan terlindungi.
Dengan adanya langkah-langkah perbaikan dan pengawasan yang dilakukan OJK, diharapkan pasar modal Indonesia dapat tetap tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, meskipun dihadapkan pada tantangan tekanan pasar saham. Komitmen OJK untuk memastikan kualitas emiten dan transparansi proses IPO diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kesimpulannya, OJK memastikan bahwa proses IPO tetap berjalan sesuai rencana meskipun pasar saham sedang mengalami tekanan. Berbagai upaya peningkatan kualitas emiten dan transparansi terus dilakukan untuk menjaga kepercayaan investor dan stabilitas pasar modal Indonesia.