Oknum ASN di Bukittinggi Diduga Cabul, Polisi Selidiki
Polresta Bukittinggi tengah menyelidiki kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oleh seorang oknum ASN dan guru silat, dengan modus memanfaatkan kegiatan latihan silat.

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bukittinggi, Sumatera Barat, sedang menyelidiki kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur. Tersangka adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus guru silat. Kasus ini terungkap setelah laporan orang tua korban pada November 2024.
Kepala Satreskrim Polresta Bukittinggi, AKP Idris Bakara, membenarkan bahwa terlapor merupakan ASN Pemkot Bukittinggi. Ia menjelaskan, saat ini kasus masih dalam tahap penyelidikan. Polisi telah melakukan pemanggilan dan gelar perkara, baik di Mapolresta maupun di tempat kejadian perkara (TKP).
Wakil Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Anidar, menambahkan bahwa gelar perkara bertujuan untuk memperdalam keterangan terlapor dan korban, termasuk rekonstruksi kejadian di TKP. Namun, polisi belum dapat merilis hasil penyelidikan karena masih membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Modus yang digunakan terlapor, berinisial RP, cukup licik. Ia memanfaatkan kegiatan latihan silat di rumahnya untuk melancarkan aksinya. Menurut keterangan sementara polisi, korban diminta memijit pelaku yang dalam keadaan tanpa busana usai latihan fisik. Kejadian ini diduga terjadi pada Minggu (18/8/2024) dan Selasa (20/8/2024).
Laporan resmi kasus ini tercatat dengan nomor surat STTLP/B/146/XI/2024. Orang tua korban melaporkan RP atas dugaan tindak pidana kejahatan perlindungan anak, sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Polisi berkomitmen untuk mengungkap kasus ini secara tuntas.
Proses penyelidikan terus berlanjut. Petugas kepolisian masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk melengkapi berkas perkara. Hasil penyelidikan akan diumumkan setelah proses penyidikan selesai dilakukan. Kepolisian berharap masyarakat tetap tenang dan memberikan informasi jika mengetahui hal-hal terkait kasus ini.
Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat tersangka merupakan seorang ASN yang seharusnya menjadi panutan. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya perlindungan anak dan pengawasan ketat terhadap lingkungan sekitar anak agar terhindar dari tindak kejahatan serupa.