Pabrik Apple di Batam: Produksi Dirancang Dimulai Desember 2025, Serap Ribuan Tenaga Kerja
Vendor Apple, Luxshare-ICT, memulai pembangunan pabrik di Batam dengan investasi Rp16 triliun dan target produksi Desember 2025, menciptakan ribuan lapangan kerja baru.

Batam, 7 Mei 2024 - Kabar gembira datang dari Batam! Luxshare-ICT, vendor utama perusahaan teknologi global Apple, telah memulai pembangunan pabriknya di Batam dan diproyeksikan memulai produksi pada Desember 2025. Investasi senilai Rp16 triliun ini diperkirakan akan menyerap hingga 2.000 tenaga kerja lokal, memberikan dampak positif signifikan bagi perekonomian Batam dan Indonesia.
Anggota/Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Fary Djemy Francis, menyampaikan kabar tersebut. Pernyataan ini memberikan kepastian akan komitmen Apple dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia, khususnya di Batam yang dikenal sebagai kawasan industri strategis. Langkah ini juga menunjukkan kepercayaan investor global terhadap iklim investasi yang semakin kondusif di Indonesia.
Kehadiran pabrik Luxshare-ICT di Batam bukan hanya sekadar penambahan investasi asing, tetapi juga merupakan bukti nyata dari upaya pemerintah dalam menarik investasi berkualitas tinggi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur kelas dunia.
Investasi Apple dan Proyek Strategis Lainnya di Batam
Fary Djemy Francis juga menjelaskan beberapa proyek investasi strategis lainnya yang tengah berjalan di Batam. Proyek-proyek tersebut antara lain pembangunan panel surya untuk energi baru terbarukan (EBT), PSN Rempang Eco-City, dan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Semua proyek ini berjalan sesuai rencana dan terus dikoordinasikan dengan pemerintah pusat untuk memastikan kelancaran proses pembangunan dan operasionalnya.
Lebih lanjut, Fary menekankan pentingnya kolaborasi dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Ia memandang kedua negara tersebut bukan sebagai kompetitor, melainkan sebagai mitra strategis yang dapat saling melengkapi dan mendukung kemajuan ekonomi Batam, khususnya di sektor industri dan investasi.
Terkait tarif resiprokal AS, Fary melihatnya sebagai tantangan sekaligus motivasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing Batam. BP Batam berkomitmen untuk memfasilitasi para pelaku usaha dan mencari solusi atas kendala yang dihadapi, demi menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Data Center dan Kemudahan Perizinan
Fary juga menjelaskan arahan dari Kepala dan Wakil Kepala BP Batam, Amsakar Achmad dan Li Claudia, untuk lebih proaktif mengidentifikasi investasi yang berdaya saing tinggi. Salah satu contohnya adalah pembangunan Data Center di kawasan Nongsa, yang memiliki potensi besar karena relatif jarang ditemui di tempat lain.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, juga telah memberikan arahan kepada Pimpinan BP Batam untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Batam minimal 2 persen di atas target nasional setiap tahunnya. Untuk mencapai target tersebut, BP Batam berkomitmen untuk memangkas birokrasi perizinan investasi.
Fary menegaskan komitmen BP Batam untuk mempermudah proses perizinan investasi. Beberapa perizinan yang sebelumnya diproses di Jakarta akan dilimpahkan ke BP Batam untuk mempercepat proses dan memberikan kemudahan bagi investor. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi berkualitas tinggi ke Batam.
Semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi investor asing maupun domestik. Dengan demikian, diharapkan investasi yang masuk ke Batam akan memberikan dampak positif yang inklusif, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menyerap lebih banyak tenaga kerja, dan menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB) Batam.
Sebagai penutup, Fary berharap agar semua investasi yang masuk ke Batam dapat memberikan dampak positif yang inklusif bagi masyarakat Batam, dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, peningkatan penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk mewujudkan Batam yang maju dan sejahtera.