Investasi Vendor Apple di Indonesia: Awal dari Pertumbuhan yang Pesat?
Menteri Investasi Rosan Roeslani optimistis investasi vendor Apple di Indonesia akan terus berkembang, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong ekspor, sekaligus membuka peluang bagi investor AS lainnya.
![Investasi Vendor Apple di Indonesia: Awal dari Pertumbuhan yang Pesat?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191709.368-investasi-vendor-apple-di-indonesia-awal-dari-pertumbuhan-yang-pesat-1.jpg)
Jakarta, 11 Februari 2024 - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan optimismenya terhadap pertumbuhan investasi vendor Apple di Indonesia. Beliau meyakini minat investasi ini akan terus berkembang dan jumlah vendor yang terlibat akan bertambah signifikan.
Saat ini, baru satu vendor Apple yang membangun pabrik di Indonesia. Namun, Rosan menekankan bahwa ini baru tahap awal. "Ini kan baru first stage," ujarnya di Jakarta, Selasa. "Kita sudah diskusi, dan saya meyakini ini akan terus berkembang, jadi nanti vendor-vendornya itu akan bertambah." Pernyataan ini menunjukkan keyakinan pemerintah terhadap potensi investasi sektor ini di masa depan.
Perkembangan Investasi Vendor Apple
Sebagai perbandingan, Vietnam saat ini telah menarik lebih dari 34 vendor Apple. Rosan menambahkan bahwa Indonesia sedang dalam tahap negosiasi dengan dua atau tiga vendor Apple lainnya. Hal ini menandakan upaya aktif pemerintah untuk menarik lebih banyak investasi dari perusahaan teknologi global ini.
Pabrik vendor Apple yang saat ini sedang dibangun di Indonesia diperkirakan akan rampung pada awal 2026. Investasi ini bernilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp16 triliun) dan berpotensi menciptakan hingga 2.000 lapangan kerja. Pemerintah menargetkan investasi ini akan terus meningkat hingga mencapai 10 miliar dolar AS.
Dampak Positif Investasi
Pabrik tersebut akan memasok 65 persen kebutuhan AirTag global. Rosan menekankan bahwa investasi ini memiliki dampak positif yang signifikan, baik bagi perekonomian Indonesia maupun bagi pengembangan industri teknologi dalam negeri. "Investasi ini akan menciptakan lapangan kerja dan membantu peningkatan ekspor Indonesia," katanya. Orientasi ekspor sebesar 65 persen dari produksi vendor Apple ini menjadi bukti nyata kontribusi terhadap perekonomian nasional.
Lebih jauh, Rosan menjelaskan bahwa sebuah produk handphone Apple melibatkan ratusan vendor. Puluhan vendor Apple telah berinvestasi di negara-negara lain seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Kehadiran vendor Apple di Indonesia dapat menjadi pintu masuk bagi Indonesia untuk bergabung dalam rantai pasok global (global value chain).
Peluang bagi Investor Asing
Keberhasilan menarik investasi vendor Apple juga membuka peluang bagi investor Amerika Serikat lainnya, baik vendor Apple maupun perusahaan lain di luar ekosistem Apple. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin menarik sebagai destinasi investasi di sektor teknologi. Keberadaan infrastruktur yang memadai, sumber daya manusia yang terampil, dan kebijakan pemerintah yang mendukung menjadi faktor kunci yang menarik minat investor asing.
Kesimpulannya, investasi vendor Apple di Indonesia menandai langkah penting dalam pengembangan industri teknologi di Indonesia. Optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan investasi ini menunjukkan potensi besar bagi perekonomian Indonesia dan membuka peluang bagi investor asing lainnya untuk turut berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi Indonesia yang semakin pesat.