Pakualaman Rayakan Hari Jadi ke-213: Perpaduan Budaya, Sosial, dan Lomba Nasional
Kadipaten Pakualaman memperingati Hari Jadinya yang ke-213 dengan berbagai kegiatan budaya, sosial, dan perlombaan, termasuk lomba mewarnai batik yang melibatkan anak berkebutuhan khusus, hingga acara puncak di Kagungan Dalem Bangsal Sewatama.

Yogyakarta, 3 Maret 2025 (ANTARA) - Kadipaten Pakualaman akan merayakan Hari Jadinya yang ke-213 dengan serangkaian acara budaya, sosial, dan perlombaan yang meriah. Peringatan yang berlangsung dari 26 April hingga 25 Juni 2025 ini mengusung tema "Manggala Gati Wiwaraning Rat", mencerminkan harapan akan kepemimpinan yang bijaksana dan kesejahteraan masyarakat. Peringatan ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga upaya pelestarian budaya Yogyakarta dan pengenalannya kepada generasi muda.
Putra sulung Adipati Pakualaman, BPH Kusumo Bimantoro, menjelaskan bahwa tema "Manggala Gati Wiwaraning Rat" dipilih untuk mengenang perjalanan panjang Kadipaten Pakualaman sejak didirikan pada 22 Juni 1812 oleh KGPAA Paku Alam I. Tema ini sejalan dengan peran Kadipaten Pakualaman dalam menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta, serta mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Peringatan ini diharapkan dapat memperkuat ikatan masyarakat dan melestarikan warisan budaya leluhur.
Perayaan Hari Jadi Ke-213 Kadipaten Pakualaman ini terbagi dalam tiga kategori utama: acara adat, acara sosial, dan perlombaan. Acara adat, seperti bucalan, ziarah makam, dan upacara wilujengan, telah dilaksanakan pada bulan Desember 2024 sebagai bentuk rasa syukur. Sementara itu, rangkaian acara sosial dan perlombaan akan berlangsung hingga Juni 2025, melibatkan berbagai lapisan masyarakat dan usia.
Acara Adat dan Sosial yang Bermakna
Sejumlah kegiatan sosial dengan tajuk "Dharma Mulyarja" akan dilaksanakan di Kabupaten Kulonprogo. Program ini mencakup program gizi sehat untuk balita stunting, sosialisasi kesehatan ibu hamil, dan khitanan massal. KRT Radyowisroyo, panitia Hadeging Kadipaten Pakualaman 2025, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan peran Kadipaten Pakualaman dalam kehidupan sosial masyarakat Kulonprogo dan sekitarnya. Partisipasi aktif dalam program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempererat tali silaturahmi.
Selain program Dharma Mulyarja, berbagai kegiatan sosial lainnya juga akan diselenggarakan untuk membantu masyarakat kurang mampu. Kadipaten Pakualaman berkomitmen untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan mereka. Hal ini merupakan wujud nyata dari peran Kadipaten Pakualaman sebagai bagian integral dari masyarakat Yogyakarta.
Melalui program-program sosial ini, Kadipaten Pakualaman ingin menunjukkan kepedulian dan komitmennya dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan ini sangat diharapkan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, perayaan hari jadi ini tidak hanya menjadi perayaan semata, melainkan juga sebagai momentum untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
Lomba Budaya untuk Generasi Muda
Sebagai bagian integral dari perayaan, berbagai perlombaan akan digelar untuk melibatkan generasi muda. Lomba ini terbuka untuk berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari PAUD hingga mahasiswa. Salah satu lomba yang menarik perhatian adalah lomba mewarnai motif batik Pakualaman, yang bahkan terbuka untuk anak berkebutuhan khusus. Hal ini menunjukkan kepedulian Kadipaten Pakualaman terhadap semua kalangan masyarakat.
BPH Kusumo Bimantoro menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam melestarikan budaya. Lomba-lomba yang diselenggarakan bertujuan untuk memperkenalkan warisan budaya kepada generasi muda dan sejalan dengan visi Sri Paduka Paku Alam X dalam melanjutkan kewajiban leluhur Mataram sebagai pengemban kebudayaan, sesuai dengan amanat UU Keistimewaan DIY Nomor 13 Tahun 2012. Dengan demikian, perayaan ini menjadi sarana edukasi dan pelestarian budaya yang efektif.
Beberapa lomba bahkan diselenggarakan dalam skala nasional, menunjukkan komitmen Kadipaten Pakualaman untuk mempromosikan budaya Yogyakarta ke tingkat yang lebih luas. Partisipasi aktif dari berbagai kalangan diharapkan dapat memperkaya perayaan dan memperkuat rasa kebersamaan dalam melestarikan warisan budaya.
Dengan melibatkan anak berkebutuhan khusus dalam lomba mewarnai batik Pakualaman, Kadipaten Pakualaman menunjukkan komitmennya untuk inklusi sosial dan kesetaraan. Hal ini merupakan contoh nyata dari kepedulian dan perhatian terhadap semua lapisan masyarakat, tanpa memandang perbedaan.
Puncak Perayaan di Kagungan Dalem Bangsal Sewatama
Puncak perayaan Hari Jadi Ke-213 Kadipaten Pakualaman akan digelar dalam Resepsi Hadeging Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta Ke-213 (atau 219 dalam penanggalan Jawa) di Kagungan Dalem Bangsal Sewatama. Acara ini akan dihadiri oleh tamu undangan internal dan eksternal. Sebagai bagian dari acara puncak, akan ditampilkan tarian Mataya dan Langen Praja yang dipersembahkan oleh Kawedanan Nitya Budaya.
Keterlibatan generasi muda dan masyarakat luas dalam perayaan ini merupakan bukti nyata dari peran serta tanggung jawab Kadipaten Pakualaman dalam menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta. BPH Kusumo Bimantoro mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Dengan demikian, perayaan Hari Jadi Ke-213 Kadipaten Pakualaman tidak hanya menjadi perayaan internal, melainkan juga menjadi perayaan bersama seluruh masyarakat Yogyakarta.
Perayaan ini diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan dan meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya Yogyakarta. Melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan, Kadipaten Pakualaman berharap dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda, sekaligus melestarikan warisan budaya leluhur untuk generasi mendatang.