Palembang Masak 300 Kg Rendang, Pulihkan Citra Usai Kasus Willie Salim
Pemkot Palembang memasak 300 kilogram rendang sapi untuk memperbaiki citra kota setelah insiden rendang Willie Salim yang viral.

Kota Palembang, Sumatera Selatan, baru-baru ini menggelar aksi memasak rendang sapi seberat 300 kilogram. Aksi ini diinisiasi sebagai upaya memperbaiki citra kota yang sempat tercoreng akibat insiden rendang yang dilakukan oleh konten kreator Willie Salim pada Selasa, 18 Maret 2024. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah kota, selebriti, dan organisasi swasta, dan bertujuan untuk menunjukkan bahwa Palembang tetap kota yang tertib dan mampu mengatasi situasi.
Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin, menyatakan bahwa kegiatan memasak rendang tersebut berjalan dengan tertib dan sukses. Hal ini, menurutnya, membuktikan bahwa anggapan negatif terhadap Palembang akibat insiden Willie Salim tidaklah sepenuhnya benar. Suksesnya acara ini juga berkat persiapan yang matang dari berbagai pihak yang terlibat.
Perbedaan mencolok terlihat antara kegiatan memasak rendang oleh Pemkot Palembang dan aksi Willie Salim. Pemkot Palembang melibatkan berbagai pihak dan melakukan persiapan yang matang, berbeda dengan Willie Salim yang dinilai tidak melibatkan pemerintah dan tidak mengantongi izin.
Memulihkan Citra Palembang
Masalah muncul ketika konten kreator Willie Salim memasak 200 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak (BKB) pada 18 Maret 2024. Dalam video yang diunggahnya, Willie Salim meninggalkan lokasi memasak sebentar, dan mendapati rendangnya telah habis diambil warga. Kejadian ini viral dan menimbulkan stigma negatif terhadap warga Palembang.
Sebagai respons atas insiden tersebut, Pemkot Palembang tidak hanya memasak rendang, tetapi juga 1.000 kilogram ayam kecap, makanan khas Palembang. Sebanyak 4.000 kupon dibagikan kepada warga untuk menukarkan makanan tersebut. Langkah ini bertujuan untuk menunjukan sisi positif Kota Palembang dan meredam dampak negatif dari insiden sebelumnya.
Persiapan matang dan keterlibatan berbagai pihak swasta, seperti selebgram Ricard Lee, Gencar Palembang, dan Hipmi Palembang, menjadi kunci keberhasilan acara ini. Hal ini menunjukkan sinergi positif antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan dan memperbaiki citra kota.
Tanggapan Atas Insiden Willie Salim
Sultan Palembang Darussalam, YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja, bahkan mendesak Willie Salim untuk melakukan tradisi tepung tawar sebagai bentuk permohonan maaf atas tindakannya yang dianggap telah mencemarkan nama baik Kota Palembang. Tradisi tepung tawar merupakan adat Melayu Palembang yang bertujuan untuk membersihkan diri dari hal-hal negatif.
Insiden ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak, terutama dalam penyelenggaraan acara publik yang melibatkan banyak orang. Perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik sangat krusial untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Pemkot Palembang telah menunjukkan respon cepat dan efektif dalam mengatasi situasi ini dan memperbaiki citra kota.
Melalui kegiatan memasak rendang skala besar ini, Pemkot Palembang berupaya untuk menunjukkan bahwa kota ini tetap aman, tertib, dan ramah bagi wisatawan. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak dan tidak terulang di masa mendatang.