Papua: Gudang Seniman Indonesia, PAPPRI Komitmen Kembangkan Potensi Lokal
Ketua Umum PAPPRI, Tony Wenas, mendeklarasikan Papua sebagai gudang seniman Indonesia dan berkomitmen mengembangkan potensi seni budaya lokal Papua melalui pembentukan DPD PAPPRI di seluruh provinsi di tanah Papua.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI), Tony Wenas, baru-baru ini menyatakan bahwa Tanah Papua merupakan gudang seniman Indonesia. Pernyataan ini disampaikan seusai pelantikan DPD PAPPRI Provinsi Papua Barat di Manokwari pada Jumat, 25 April. Pernyataan tersebut didasari oleh kekayaan tradisi seni dan budaya lokal Papua yang telah diwariskan turun-temurun dan perlu dikembangkan untuk generasi muda yang berbakat.
Kekayaan seni budaya Papua, menurut Tony Wenas, tidak hanya terbatas pada musik dan vokal, tetapi juga mencakup seni ukir, tari, dan berbagai bentuk kesenian lainnya. Oleh karena itu, PAPPRI berkomitmen untuk membentuk DPD di lima provinsi lainnya di Papua, yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya. Hal ini diharapkan dapat mendorong pengembangan ekosistem seni musik dan pertunjukan di Papua, serta melahirkan karya-karya berkualitas dari generasi muda Papua.
Dengan terbentuknya DPD PAPPRI Papua Barat, kini telah ada 28 DPD PAPPRI di seluruh Indonesia. PAPPRI menargetkan pembentukan DPD di 10 provinsi tersisa. Kehadiran PAPPRI diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para seniman Papua, memberikan wadah berkarya, serta melindungi hak cipta mereka.
Potensi Seni Budaya Papua dan Peran PAPPRI
Staf Ahli Gubernur Papua Barat, Eduard Towansiba, menekankan pentingnya peran PAPPRI dalam mengangkat dan melestarikan nilai-nilai budaya Papua melalui musik tradisional dan pertunjukan seni. Ia mencontohkan kekayaan seni tradisional Papua seperti ritme tifa, syair etnik Arfak dan Moi, serta lagu-lagu kontemporer sebagai identitas budaya yang perlu dikembangkan.
PAPPRI juga memiliki peran penting dalam menjaga eksistensi karya seni anak bangsa dan memperjuangkan perlindungan hak cipta, sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014. Pemerintah Provinsi Papua Barat berkomitmen mendukung program-program PAPPRI, khususnya dalam menyediakan ruang ekspresi kreatif dan produktif bagi generasi muda.
Lebih lanjut, Eduard Towansiba menambahkan bahwa seni dan budaya merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi kreatif nasional. Seni budaya dapat menggali potensi lokal, menjadi instrumen diplomasi budaya, dan menciptakan lapangan kerja. Pelantikan DPD PAPPRI Papua Barat, yang diketuai oleh Roberth Hammar, diharapkan menjadi langkah awal untuk merevitalisasi musik daerah yang berdaya saing global, namun tetap berakar pada kearifan lokal.
Dukungan Pemerintah dan Harapan Masa Depan
Dukungan pemerintah terhadap pengembangan seni dan budaya di Papua sangat penting. Dengan adanya dukungan tersebut, para seniman Papua dapat lebih mudah mengembangkan potensi dan bakatnya. Pelantikan DPD PAPPRI Papua Barat menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan seni dan budaya di daerah tersebut.
Harapannya, dengan terbentuknya DPD PAPPRI di seluruh provinsi di Papua, akan semakin banyak seniman muda berbakat yang muncul dan berkarya. Mereka dapat berkontribusi dalam memperkaya khazanah seni budaya Indonesia dan mengangkat nama Papua di kancah internasional. Inisiatif ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian lokal melalui pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni budaya.
Pesan yang disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Papua Barat, "Nyalakan cahaya seni dari ufuk timur Indonesia, dan jadikan musik jembatan perdamaian, kekuatan pembangunan, dan suara nurani rakyat," merupakan semangat yang perlu dijaga dan diwujudkan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan seni budaya di Papua.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan komitmen PAPPRI, masa depan seni dan budaya di Papua tampak cerah. Potensi yang besar ini perlu dikelola dengan baik agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat Papua dan Indonesia secara keseluruhan.