Pariwisata Dukung UMKM di Momen Lebaran 2025, Dorong Ekonomi Lokal
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif mendorong sektor pariwisata untuk memberdayakan UMKM lokal selama libur Lebaran 2025 guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, mengungkapkan harapannya agar sektor pariwisata dapat berperan aktif dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal selama libur Lebaran 2025. Hal ini disampaikannya di Komplek Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, pada Sabtu, 22 Maret. Wamen Ekraf menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor pariwisata dan UMKM untuk menggerakkan ekonomi lokal.
Program yang dijalankan oleh Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) atau InJourney Destination Management (IDM) selama Lebaran 2025 telah menunjukkan dampak positif bagi UMKM. Lebih dari 2.500 UMKM lokal dan 150 seniman telah terlibat, merasakan manfaat langsung dari peningkatan kunjungan wisata. Wamen Ekraf melihat potensi besar dalam pemberdayaan UMKM melalui sektor pariwisata, tidak hanya sebagai daya tarik wisata, tetapi juga sebagai pencipta lapangan kerja.
Lebih lanjut, Wamen Ekraf menjelaskan bahwa keterlibatan UMKM dan seniman memperkuat rantai pariwisata dan meningkatkan kearifan lokal. "Pelibatan UMKM dan seniman di sekitar kawasan, terutama di destinasi heritage ini, merupakan sebuah bentuk penghargaan yang paling mudah dan kuat atas warisan bangsa. Masyarakat dapat menikmati pertunjukan secara langsung dengan suasana yang lebih berkesan dan hangat," ujar Wamen Ekraf.
Pariwisata Ramah UMKM: Inisiatif di Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko
Direktur Utama PT TWC, Febrina Intan, memaparkan tema 'Lebaran di Candi Kembali Fitri Sepenuh Hati' yang diusung selama libur Lebaran 2025. Berbagai aktivitas menarik dan bermakna telah disiapkan di Taman Wisata Candi (TWC), salah satunya adalah Pasar Medang di Prambanan yang berkolaborasi dengan karakter animasi Jumbo dari film produksi Indonesia. Kolaborasi ini merupakan hasil kerja sama Kementerian Ekonomi Kreatif, InJourney, dan Visinema.
Kampung Bocah Pasar Medang menawarkan berbagai kegiatan, termasuk pengalaman unik membaca 'weton' (hari lahir penanggalan Jawa), mengenakan 'dresscode' busana Jawa, belajar aksara Jawa dengan bahan daur ulang, dan permainan tradisional. Di lokasi lain, pengunjung dapat memberi makan hewan di loka satwa, menyaksikan pertunjukan musik dan tari di Sasana Karya, serta menikmati permainan tradisional di Keraton Ratu Boko. TWC Borobudur juga menghadirkan Panggung Rakyat Borobudur dengan kampung dolanan dan pertunjukan seni tradisional.
Hotel The Manohara Yogyakarta turut berpartisipasi dengan menawarkan paket hampers dan paket Halal Bihalal. Kolaborasi ini melibatkan 2.500 UMKM lokal, 1.500 seniman lokal, dan 9.000 tenaga kerja lokal di sekitar destinasi wisata. Febrina Intan menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan untuk membangun ekosistem pariwisata yang kuat dan berdampak luas bagi generasi mendatang.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal dan melestarikan budaya Indonesia. Dengan melibatkan UMKM, sektor pariwisata tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga turut melestarikan kearifan lokal dan menciptakan pengalaman wisata yang lebih berkesan bagi pengunjung.
Kesimpulan
Program kolaborasi antara sektor pariwisata dan UMKM selama Lebaran 2025 di destinasi wisata Candi menunjukkan potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Keterlibatan UMKM dan seniman tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat kearifan lokal. Model kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.