Pasaman Barat Targetkan Luas Tanam Padi 20.321 Hektare di 2025
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menargetkan peningkatan luas tanam padi hingga 20.321 hektare pada tahun 2025 untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, memasang target ambisius dalam sektor pertanian. Pada tahun 2025, mereka berencana meningkatkan luas lahan tanam padi hingga mencapai 20.321 hektare. Langkah ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah daerah untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dan memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat.
Target tersebut menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan luas tanam pada tahun 2024 yang hanya mencapai 18.099 hektare. Artinya, ada penambahan sebesar 2.222 hektare lahan yang ditargetkan untuk ditanami padi pada tahun 2025. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, mengungkapkan optimismenya terkait pencapaian target ini, didorong oleh data luas tanam tiga bulan terakhir yang menunjukkan tren positif.
Data tersebut menunjukkan bahwa pada Januari hingga Maret 2025, luas tanam padi telah mencapai 1.878 hektare. Rinciannya, 861 hektare pada Januari, 704 hektare pada Februari, dan 313 hektare pada Maret. Dengan segera memasuki musim tanam, diperkirakan luas tanam akan terus meningkat dan mendekati target yang telah ditetapkan.
Dorongan Peningkatan Produktivitas Padi
Untuk mencapai target luas tanam 20.321 hektare, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat tidak hanya mengandalkan lahan yang sudah ada. Mereka juga gencar mendorong para petani untuk membuka lahan baru yang sesuai untuk ditanami padi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi secara signifikan dan memenuhi kebutuhan pangan di daerah tersebut.
Selain itu, pemerintah daerah juga menekankan pentingnya perlindungan lahan pertanian yang sudah ada. Petani diingatkan untuk tidak mengalihfungsikan lahan sawah mereka untuk tanaman lain. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lahan pertanian.
"Ini sebagai upaya melindungi sawah agar tidak dialihfungsikan menjadi tanaman lain," tegas Doddy San Ismail. Perlindungan lahan pertanian ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan produksi padi di Pasaman Barat.
Capaian Produksi Padi Tiga Bulan Terakhir
Sebagai gambaran capaian produksi, pada tiga bulan pertama tahun 2025, Pasaman Barat telah menghasilkan 32.393 ton padi. Angka ini didapat dengan produktivitas rata-rata 4,65 ton per hektare. Produksi padi tertinggi tercatat di Kecamatan Talamau dengan jumlah 7.031 ton, diikuti oleh Kecamatan Lembah Melintang (6.384 ton) dan Kecamatan Pasaman (4.371 ton).
Kecamatan lain juga berkontribusi signifikan terhadap produksi padi, seperti Koto Balingka (3.092 ton), Gunung Tuleh (2.823 ton), Ranah Batahan (2.494 ton), Kinali (2.455 ton), Sungai Aua (2.055 ton), Sungai Beremas (1.116 ton), Luhak Nan Duo (353 ton), dan Sasak Ranah Pasisia (219 ton).
Data produksi ini menunjukkan potensi besar Pasaman Barat dalam sektor pertanian. Dengan dukungan pemerintah dan kerja keras para petani, target luas tanam padi di tahun 2025 diharapkan dapat tercapai dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat Pasaman Barat, khususnya para petani. Peningkatan produksi padi akan meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung para petani melalui berbagai program dan kebijakan yang tepat sasaran.