Produksi Padi Lebak 2024 Lampaui Target: Surplus hingga 15 Bulan
Kabupaten Lebak, Banten, berhasil melampaui target produksi padi tahun 2024 dengan surplus yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 15 bulan ke depan, berkat kerja keras petani dan program percepatan tanam.
![Produksi Padi Lebak 2024 Lampaui Target: Surplus hingga 15 Bulan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/21/120043.871-produksi-padi-lebak-2024-lampaui-target-surplus-hingga-15-bulan-1.jpg)
Kabupaten Lebak, Banten berhasil membukukan hasil produksi padi tahun 2024 yang menggembirakan. Produksi padi mencapai 726 ribu ton, melampaui target pemerintah pusat sebesar 657 ribu ton. Pencapaian ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, pada Selasa lalu di Rangkasbitung.
Keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras petani dan upaya pemerintah daerah dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Produksi padi yang melimpah ini terdiri dari 716 ribu ton padi sawah dan 1.000 ton padi huma. Dengan konversi GKG (gabah kering giling) ke beras, produksi tersebut setara dengan 360 ribu ton beras.
Dengan populasi Kabupaten Lebak sekitar 1,4 juta jiwa dan kebutuhan beras rata-rata 148 ribu ton per tahun, surplus beras mencapai 212 ribu ton. Surplus ini diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 15 bulan mendatang. Hal ini menjadikan Kabupaten Lebak sebagai penyumbang beras penting bagi Provinsi Banten dan bahkan nasional.
Pemerintah Kabupaten Lebak mendorong peningkatan produksi melalui gerakan percepatan tanam. Target produksi padi tahun 2025 ditetapkan sebesar 668 ribu ton dari lahan seluas 163.163 hektare. Petani didorong untuk mempercepat masa tanam setelah panen.
Deni Iskandar, yang merupakan alumni Fakultas Pertanian UGM, menjelaskan bahwa petani Lebak rata-rata telah mencapai Indeks Pertanaman (IP) tiga kali tanam per tahun. Dengan luas areal persawahan sekitar 51.297 hektare, sebagian besar sawah tadah hujan, angka tanam mencapai 153.891 hektare per tahun.
Produksi padi di Lebak rata-rata mencapai 5-6 ton per hektare menggunakan benih bersertifikasi, dengan masa panen sekitar 90 hari. Pemerintah mendorong peningkatan luas tambah tanam (LTT) dan peningkatan IP hingga empat kali tanam per tahun. Dengan demikian, diharapkan produksi beras dapat meningkat hingga di atas 600 ribu ton.
Ruhiana, Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya, Kabupaten Lebak, menuturkan bahwa kelompoknya secara konsisten melakukan percepatan tanam dengan IP tiga kali setahun. Berkat adanya pompanisasi irigasi, kelompok tani tersebut bahkan mampu meningkatkan luas tambah tanam hingga 150 hektare per tahun, menghasilkan 450 ton padi.
Secara keseluruhan, pencapaian produksi padi di Kabupaten Lebak tahun 2024 menunjukkan kinerja positif dalam sektor pertanian. Keberhasilan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Upaya pemerintah dan kerja keras petani menjadi kunci keberhasilan ini, dan diharapkan keberlanjutan program percepatan tanam dapat mempertahankan, bahkan meningkatkan produksi di masa mendatang.