PBNU: Dukung Kemerdekaan Palestina, Amanat Sejarah Indonesia
PBNU tegaskan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina sebagai amanat pendirian Indonesia, sejalan dengan visi kemerdekaan bagi seluruh bangsa di dunia.

Jakarta, 18 Maret 2024 (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, dengan tegas menyatakan bahwa dukungan terhadap kemerdekaan bangsa Palestina dan pembebasan dari penjajahan merupakan amanat pendirian Indonesia. Pernyataan penting ini disampaikan dalam Iftar Talk bertajuk 'Masa Depan Palestina: Dampak Kebijakan Presiden Trump' di Jakarta. Dukungan ini bukan sekadar simpati, melainkan tanggung jawab moral Indonesia sebagai negara yang merdeka dan memahami perjuangan pembebasan.
Gus Yahya menjelaskan bahwa visi pendirian Indonesia mencakup aspirasi global, melampaui kepentingan nasional semata. "Masalah Israel-Palestina bagian dari concern Proklamasi Kemerdekaan. Kita mau merdeka bukan hanya merdeka sendiri tapi melihat bangsa dunia juga merdeka," ujarnya. Indonesia, menurutnya, didirikan dengan visi yang terkonseptualisasi sangat baik menyangkut masa depan peradaban global, berlandaskan prinsip kemerdekaan sebagai hak segala bangsa dan penghapusan penjajahan di dunia.
Lebih lanjut, Gus Yahya menekankan pentingnya rujukan utama gerakan bangsa Indonesia yang tidak boleh lepas dari visi peradaban global. Tujuan didirikannya pemerintahan, secara praktis, termasuk ikut serta melaksanakan ketertiban dunia, yang mana pembebasan Palestina menjadi bagian integralnya. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen Indonesia terhadap keadilan internasional dan penegakan hak asasi manusia.
Dukungan Dunia dan Peran Media Sosial
Guru Besar Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menambahkan bahwa dukungan masyarakat dunia perlu diwujudkan melalui solidaritas dan keprihatinan yang diungkapkan di media sosial. Hal ini bertujuan untuk mendorong perubahan kebijakan negara-negara Barat. "Dengan memberdayakan rakyat Amerika Serikat untuk melakukan tindak konstitusional di negaranya adalah salah satu opsi. Ini penting kita lakukan. Terus memviralkan tindakan kejam dari tentara Israel dari PM Netanyahu ke media sosial," sarannya. Strategi ini menekankan pentingnya memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan kesadaran global.
Hikmahanto Juwana juga menyoroti pentingnya aksi nyata dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Media sosial, menurutnya, dapat menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan informasi dan memobilisasi dukungan internasional. Dengan demikian, tekanan internasional dapat meningkat untuk mendesak perubahan kebijakan yang lebih adil bagi Palestina.
Pemanfaatan media sosial sebagai alat advokasi dan kampanye ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi terkini. Hal ini juga menunjukkan bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan.
Palestina: Perjuangan 6000 Tahun dan Kewajiban Agama
Penasihat Presiden Palestina, Mahmoud Al-Habbash, menegaskan tekad bangsa Palestina untuk tetap berada di tanah airnya yang telah dihuni selama 6.000 tahun. Ia menekankan bahwa membela Palestina bukan hanya tugas kemanusiaan, tetapi juga kewajiban agama. "Sebab, kata dia, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk menjaga Palestina banyak sahabat datang ke sana. Ada ratusan sahabat tinggal syahid di sana karena menjaga Tanah Palestina kewajiban agama. Karena di Palestina lah terjadi peristiwa Isra Miraj. Masjidil Aqsa kiblat pertama dan kota suci ketiga," katanya. Pernyataan ini menghubungkan perjuangan Palestina dengan nilai-nilai keagamaan dan sejarah.
Al-Habbash juga menjelaskan bahwa serangan kolonialisme Barat terhadap Palestina bertujuan untuk mengosongkan wilayah tersebut. Israel menggunakan berbagai argumen untuk mengusir bangsa Palestina dari tanah airnya. Peristiwa 7 Oktober 2023 menjadi alasan yang digunakan Israel untuk melancarkan serangan. "Kami para pemimpin rakyat Palestina mengetahui rencana ini. Kami mengajak semua pihak untuk menggagalkan rencana ini," tegas Hakim Agung Palestina ini. Pernyataan ini mengungkap strategi dan tujuan di balik konflik yang terjadi.
Ia menambahkan bahwa segala bentuk dukungan sangat berarti bagi Palestina, mulai dari bantuan makanan, pakaian, hingga perawatan medis. "Satu dolar negara Barat akan berakhir menghancurkan rumah, masjid, gereja. Satu dolar umat Islam akan melindungi mereka, rumah ibadah mereka," katanya. Pernyataan ini menekankan pentingnya bantuan material dan solidaritas internasional.
Pentingnya Persatuan Negara Islam
Al-Habbash juga berharap agar negara-negara Islam besar, seperti Indonesia, dapat bersatu dan berkoordinasi untuk membentuk koalisi yang kuat dalam mendukung Palestina. "Tidak boleh ada seorang pun yang mengatakan tidak bisa membantu Palestina. Salah satunya menjaga diri kita untuk tidak membenarkan pendudukan Israel," ujarnya. Seruan ini menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Kesimpulannya, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina merupakan amanat sejarah dan moral bagi Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi pendirian negara yang menjunjung tinggi kemerdekaan dan keadilan bagi seluruh bangsa di dunia. Dukungan tersebut dapat diwujudkan melalui berbagai cara, termasuk melalui aksi nyata dan pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan kesadaran global.