Pelabuhan Sungai Srimeranti Banyuasin Resmi Beroperasi, Dorong Perekonomian Lokal
Pelabuhan Sungai Srimeranti di Banyuasin, Sumatera Selatan, kini resmi beroperasi, ditandai dengan peresmian KMP Puteri Leanpuri dan diharapkan mampu meningkatkan perekonomian daerah.

Pelabuhan Sungai Srimeranti di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, telah resmi beroperasi. Peresmian ditandai dengan peluncuran Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Puteri Leanpuri yang melayani rute penyeberangan Desa Sri Menanti dan Karang Baru. Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, meresmikan pelabuhan dan kapal tersebut pada Selasa, 11 Maret 2024. Peresmian ini menjawab kebutuhan masyarakat akan akses penyeberangan yang efisien dan efektif di wilayah tersebut.
KMP Puteri Leanpuri akan beroperasi enam hari dalam seminggu, yaitu Senin, Selasa, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Gubernur Deru menginstruksikan agar dihitung biaya tambahan agar kapal dapat beroperasi setiap hari, mengingat pentingnya akses penyeberangan ini bagi roda perekonomian, kesehatan, dan aspek sosial masyarakat. Pemprov Sumsel dan Pemkab Banyuasin akan berkolaborasi untuk membiayai operasional tambahan tersebut.
Pembangunan pelabuhan ini sangat penting bagi masyarakat Banyuasin, khususnya bagi warga di Desa Sri Menanti dan Karang Baru. Bupati Banyuasin, Askolani, menjelaskan bahwa luas sungai yang tidak memungkinkan pembangunan jembatan membuat pelabuhan ini menjadi solusi vital. Pelabuhan ini juga akan mendukung perekonomian daerah, mengingat Banyuasin merupakan penghasil gabah terbesar ketiga di Indonesia dan terbesar di Sumatera Selatan, dengan sebagian besar hasil panen berasal dari daerah tersebut.
Pentingnya Akses Penyeberangan untuk Ekonomi Lokal
Operasional KMP Puteri Leanpuri diharapkan mampu mendorong perekonomian di wilayah tersebut. Dengan akses penyeberangan yang lebih mudah, distribusi hasil pertanian, khususnya gabah, akan lebih lancar. Hal ini akan berdampak positif bagi kesejahteraan petani dan perekonomian daerah secara keseluruhan. Selain itu, akses yang lebih mudah juga akan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
Gubernur Herman Deru juga menekankan pentingnya peningkatan infrastruktur pendukung, khususnya akses jalan menuju pelabuhan. Beliau meminta Bupati Banyuasin untuk memperhatikan perbaikan jalan yang masih belum diaspal untuk menunjang kelancaran transportasi menuju pelabuhan.
Dengan beroperasinya pelabuhan ini, diharapkan akan terjadi peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan infrastruktur dan pelayanan publik di daerah tersebut.
Spesifikasi KMP Puteri Leanpuri dan Tarif Penyeberangan
KMP Puteri Leanpuri memiliki kapasitas yang cukup besar untuk menampung penumpang dan kendaraan. Menurut Kepala BPTD Kelas II Sumsel, Nurhadi Unggul Wibowo, kapal ini dapat menampung 12 unit kendaraan campuran dan 72 orang penumpang. Kapal ini telah melalui proses perbaikan dan penyelesaian pembangunan sebelum akhirnya mulai beroperasi.
Untuk operasional awal, KMP Puteri Leanpuri masih mendapatkan subsidi pemerintah hingga akhir Juli 2025. Subsidi ini merupakan bagian dari program Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan pelayanan transportasi di daerah.
Berikut adalah jadwal dan tarif penyeberangan KMP Puteri Leanpuri: Dari Karang Baru ke Sri Menanti berangkat pukul 07.30 WIB, sedangkan dari Sri Menanti ke Karang Baru berangkat pukul 16.00 WIB. Tarif penumpang dewasa Rp13.000, anak di bawah 2 tahun Rp2.000, kendaraan roda dua Rp25.500 - Rp41.259, kendaraan roda empat Rp275.000, dan bus Rp411.500 - Rp1.434.000.
Dengan beroperasinya Pelabuhan Sungai Srimeranti dan KMP Puteri Leanpuri, diharapkan konektivitas dan aksesibilitas di wilayah Banyuasin akan semakin meningkat, sehingga berdampak positif pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.