Pelajar Lumpuh Dikeroyok, Kasus Pengeroyokan Anak di Rejang Lebong Bergulir
Polres Rejang Lebong menangani kasus pengeroyokan terhadap pelajar 16 tahun hingga lumpuh; empat pelaku anak di bawah umur telah ditetapkan, berkas perkara dikirim ke Kejari.

Seorang pelajar SMA di Rejang Lebong, Bengkulu, mengalami nasib nahas. RA (16) menjadi korban pengeroyokan yang mengakibatkannya lumpuh. Kejadian ini terjadi pada 21 September 2024 di areal persawahan Desa Rimbo Recap, Kecamatan Curup Selatan. Polres Rejang Lebong kini tengah menangani kasus ini, menangani kasus yang melibatkan anak di bawah umur sebagai korban dan pelaku.
Proses Hukum Kasus Pengeroyokan
Kapolres Rejang Lebong, AKBP Eko Budiman, menyatakan bahwa berkas perkara empat pelaku pengeroyokan, BO (16), DM (17), FN (16), dan ZI (16), telah dikirimkan ke Kejari Rejang Lebong. Saat ini, pihak kepolisian menunggu balasan dari Kejari. Meskipun keempat pelaku merupakan anak di bawah umur, proses hukum tetap berjalan sesuai dengan UU nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Mereka tidak ditahan karena adanya jaminan dari orang tua.
Proses hukum telah berlangsung sejak September 2024, meliputi pengiriman SPDP ke kejaksaan, gelar perkara, dan penetapan keempat anak sebagai pelaku. Upaya diversi sempat dilakukan pada 14-21 November 2024, namun gagal karena dua keluarga pelaku tak mampu menanggung biaya pengobatan korban yang mencapai Rp107 juta.
Kapolres memastikan proses penegakan hukum akan terus berlanjut. Pihaknya telah berkoordinasi dengan penyidik Kejari Rejang Lebong untuk mempercepat proses, mengingat berkas perkara beberapa kali dikembalikan karena dinyatakan belum lengkap. Kerja sama ini diharapkan dapat segera menyelesaikan kasus ini.
Luka Berat Korban Pengeroyokan
Akibat pengeroyokan tersebut, RA mengalami luka yang cukup serius. Ia mengalami luka tusuk akibat senjata tajam jenis celurit, luka robek di punggung, luka gores di kaki dan tangan, serta luka memar di pelipis mata. Luka-luka tersebut mengakibatkan kelumpuhan permanen pada korban. Kejadian ini sempat viral di media sosial, menyita perhatian publik dan memicu keprihatinan.
Tantangan dalam Penanganan Kasus Anak
Kasus ini menyoroti tantangan dalam menangani kasus yang melibatkan anak di bawah umur. Upaya diversi yang gagal menunjukkan kendala dalam hal pembiayaan pengobatan korban. Hal ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak kepolisian, kejaksaan, dan lembaga terkait lainnya, termasuk Bapas, untuk memastikan keadilan bagi korban dan proses pemulihan yang memadai. Perlu juga diperhatikan aspek pemulihan bagi korban, baik fisik maupun psikis.
Harapan Ke Depan
Kasus pengeroyokan ini menjadi pengingat pentingnya pencegahan kekerasan, khususnya di kalangan anak muda. Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter anak yang baik dan mencegah terjadinya tindakan kekerasan. Semoga kasus ini dapat segera diselesaikan, keadilan ditegakkan, dan pembelajaran berharga dapat diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Semoga juga korban mendapatkan perawatan dan dukungan yang dibutuhkan untuk pemulihannya.