Pembunuhan IRT di Jimbaran: Pelaku Positif Narkoba, Dua Kasus Sebelumnya Juga Terkait
Polisi Denpasar ungkap pelaku pembunuhan IRT di Jimbaran positif narkoba; dua kasus pembunuhan sebelumnya di wilayah hukum yang sama juga diduga terkait penyalahgunaan narkoba.

Seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Kartini ditemukan tewas di rumahnya di Kori Nuansa Barat III, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada Minggu, 23 Februari 2025 sekitar pukul 03.14 Wita. Pelaku, Mohamad Rafli Barizi, telah ditangkap dan terbukti positif menggunakan narkoba jenis pil koplo berdasarkan hasil tes urin. Peristiwa ini mengungkap fakta mengejutkan terkait keterkaitan penyalahgunaan narkoba dalam beberapa kasus pembunuhan di wilayah hukum Denpasar.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar, Kompol Laurens Rajamangapul Haselo, menyatakan bahwa Rafli secara aktif mengonsumsi pil koplo seminggu sebelum melakukan pembunuhan tersebut. "Kami sudah tes urin, termasuk untuk pelaku pembunuhan pencurian dan menghilangkan nyawa orang ini juga positif narkoba," ujar Kompol Laurens. Pengakuan Rafli sendiri memperkuat temuan ini, ia mengaku rutin mengonsumsi pil putih atau pil koplo seminggu sebelum kejadian.
Kasus pembunuhan Kartini bukan hanya peristiwa tunggal. Kompol Laurens mengungkapkan bahwa dua kasus pembunuhan sebelumnya di wilayah hukum Denpasar juga diduga kuat melibatkan pelaku yang berada di bawah pengaruh narkoba. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian dan menandakan adanya korelasi antara penyalahgunaan narkoba dan meningkatnya angka kriminalitas, khususnya tindak kekerasan yang berujung kematian.
Kronologi Pembunuhan dan Penangkapan Pelaku
Rafli memasuki rumah korban dengan menggunakan tangga dari proyek bangunan tempatnya bekerja, yang letaknya persis di belakang rumah Kartini. Diduga karena panik setelah aksinya diketahui oleh anak korban, DPKS (24), Rafli menusuk Kartini hingga meninggal dunia. DPKS yang berusaha mencegah pun dipukul hingga pingsan dan mengalami luka lebam di wajah.
Tim gabungan Ditreskrimum Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polsek Kuta Selatan berhasil menangkap Rafli pada Minggu, 23 Februari 2025. Proses penyelidikan dan penyidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap secara detail motif dan kronologi kejadian.
Kejadian ini menyoroti pentingnya upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat. Polisi berkomitmen untuk terus menyelidiki kasus ini secara tuntas dan menindak tegas para pelaku kejahatan.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba terhadap Kriminalitas
Kasus pembunuhan IRT di Jimbaran yang melibatkan pelaku positif narkoba menjadi bukti nyata dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap peningkatan angka kriminalitas. Kondisi ini membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat luas.
Pentingnya upaya pencegahan dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba menjadi semakin krusial. Program-program yang efektif dan terintegrasi dibutuhkan untuk memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba dan menciptakan lingkungan yang lebih aman.
Selain itu, peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap peredaran narkoba juga sangat penting. Kerja sama antar lembaga dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan sinergi yang kuat dalam memberantas peredaran narkoba.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan bahaya penyalahgunaan narkoba dan pentingnya menjaga lingkungan sekitar dari ancaman kejahatan.
Kesimpulannya, kasus pembunuhan ini menggarisbawahi hubungan antara penyalahgunaan narkoba dan tindak kejahatan kekerasan. Pentingnya program pencegahan dan rehabilitasi serta penegakan hukum yang tegas menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini.