Pembunuhan Wanita Hamil di Gowa: Pelaku Ditangkap, Motif Sakit Hati
Polres Gowa berhasil menangkap Muh Jibril, pelaku pembunuhan terhadap Putri Indah Sari, wanita hamil 5 bulan di Gowa, Sulawesi Selatan; motif pembunuhan dilatarbelakangi sakit hati pelaku.

Polisi di Gowa, Sulawesi Selatan berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap seorang wanita hamil. Jenazah korban, Putri Indah Sari (18), ditemukan warga di areal persawahan Bontocinde, Kecamatan Palangga pada Selasa (21/1). Penangkapan pelaku, Muh Jibril (18), diumumkan Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak, pada Rabu (22/1).
Kedua korban dan pelaku bekerja di pabrik yang sama dan diketahui berpacaran. Korban ditemukan tewas dengan 79 luka tusukan, 12 luka memar, satu luka lecet, dan enam luka iris. Hasil autopsi di Biddokkes Polda Sulsel menunjukkan korban hamil lima bulan. Kejadian ini sempat viral di media sosial.
Motif pembunuhan dilatarbelakangi rasa sakit hati. Sehari sebelum kejadian, keluarga korban dan atasan mereka mendatangi rumah pelaku karena mengetahui kondisi kehamilan korban. Ibu pelaku sempat terkejut dan berjanji akan menemui korban. Keesokan harinya, pelaku mengajak korban bertemu dan kemudian mengajak korban keluar dengan sepeda motor.
Di tengah persawahan, pelaku langsung menyerang korban dengan brutal. Polisi berhasil mengamankan dua sepeda motor milik korban dan pelaku, serta baju dan celana korban sebagai barang bukti. Sementara itu, polisi masih mencari senjata tajam (badik) yang digunakan pelaku dan ponsel korban, yang telah dibuang pelaku di rawa-rawa.
Kapolres Gowa menjelaskan penyelidikan kasus ini berjalan cepat, kurang dari 12 jam setelah laporan penemuan mayat. Pelaku mengajak korban jalan-jalan sebagai alasan, lalu menghabisi korban di lokasi tersebut. Meskipun pelaku sempat menyebutkan bahwa ia merasa bukan ayah dari janin tersebut, polisi tetap fokus pada pasal pembunuhan berencana.
Selain motif sakit hati, terungkap bahwa pelaku merasa tersinggung karena kunjungan keluarga korban yang membuat ibunya histeris. Meskipun ada pernyataan lain dari pelaku, penyidik fokus pada pasal perencanaan pembunuhan. Atas perbuatannya, Muh Jibril dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau 20 tahun penjara.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan menyoroti pentingnya penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan terhadap ibu hamil. Kecepatan polisi dalam mengungkap kasus ini patut diapresiasi, namun juga menjadi pengingat akan tingginya angka kekerasan yang terjadi di masyarakat. Peran keluarga dan masyarakat dalam mencegah kekerasan sangat penting.