Pria di Bandung Bunuh Pacar karena Tolak Aborsi, Terancam Hukuman Mati
Polresta Bandung menangkap AF (27) yang membunuh kekasihnya, NA (26), karena menolak permintaan aborsi; pelaku menusuk korban 25 kali hingga meninggal bersama janin empat bulan di kandungannya.

Polresta Bandung berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis yang menggemparkan. AF (27) ditangkap karena telah membunuh kekasihnya, NA (26), di sebuah kontrakan di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Peristiwa nahas ini bermula dari penolakan korban terhadap permintaan pelaku untuk melakukan aborsi. Pembunuhan terjadi pada Sabtu, 15 Februari 2024, sekitar pukul 18.00 WIB, dan pertama kali diketahui oleh pengelola kontrakan. Motif pembunuhan ini terungkap setelah penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol. Aldi Subartono, menjelaskan kronologi kejadian. AF meminta NA menggugurkan kandungannya, namun permintaan tersebut ditolak. Kekecewaan dan kemarahan pelaku memuncak, sehingga ia nekat membunuh NA dengan cara yang sangat brutal. "Pelaku pernah meminta gugurkan kandungan korban. Kemudian korban menolak, sehingga pada hari Sabtu itu pelaku kesal dan melakukan pembunuhan dengan cara menusuk korban di beberapa bagian tubuh," ungkap Aldi dalam konferensi pers di Kabupaten Bandung.
Hasil autopsi menunjukkan betapa kejamnya tindakan pelaku. Terdapat 25 luka tusukan di sekujur tubuh NA, meliputi leher, punggung, dan lengan. Luka-luka tersebut menyebabkan NA meninggal dunia. Tragisnya, janin yang dikandung NA, yang diperkirakan berusia empat bulan, juga turut menjadi korban dan meninggal dunia. "Dari hasil autopsi juga ditemukan janin berusia sekitar empat bulan di dalam kandungan korban, yang turut meninggal dunia," tambah Aldi.
Pengungkapan Kasus dan Penangkapan Pelaku
Kasus ini terungkap berkat kesigapan polisi dan keterangan dari saksi-saksi. Setelah kejadian, AF meminta bantuan teman-temannya, Dudung, Reza, dan Indra, untuk mencarikan ambulans. Namun, karena ambulans tidak kunjung datang, mereka kembali ke lokasi kejadian dan menemukan NA sudah meninggal dunia. Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada pihak berwajib.
Polisi bergerak cepat melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap AF di sebuah konter HP yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). Penangkapan AF menjadi titik terang dalam mengungkap kasus pembunuhan keji ini. Peran saksi-saksi yang memberikan keterangan akurat sangat membantu proses penyelidikan.
Proses penyelidikan yang dilakukan secara profesional dan teliti oleh Polresta Bandung patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan komitmen pihak kepolisian dalam mengungkap kasus kriminal dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Tersangka Terancam Hukuman Mati
Atas perbuatannya, AF dijerat dengan Pasal 340 KUHPidana tentang Pembunuhan Berencana. Ancaman hukuman yang dihadapi AF sangat berat, yaitu hukuman mati atau penjara seumur hidup. Pasal ini diterapkan karena perbuatan AF direncanakan dan dilakukan dengan sengaja, mengakibatkan hilangnya nyawa dua orang, yaitu NA dan janin yang dikandungnya.
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya menghormati hak hidup setiap individu. Perbuatan AF merupakan tindakan yang sangat kejam dan tidak dapat dibenarkan. Proses hukum akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarga.
Kasus ini juga menyoroti pentingnya edukasi dan konseling terkait kehamilan yang tidak diinginkan. Perlu adanya upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat penting dalam memberikan dukungan dan solusi yang tepat bagi pasangan yang menghadapi masalah kehamilan.
Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk senantiasa menghargai kehidupan dan menyelesaikan masalah dengan cara yang bijak dan damai. Kekerasan bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah, dan setiap nyawa manusia sangat berharga.